
Pantau - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif (ekraf) kini menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional, menyambut langkah strategis Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dalam memperkuat sektor ini.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil usai beraudiensi dengan Menekraf, didampingi Sekjen Ipemi Nurwahidah Saleh dan jajaran pengurus lainnya.
Ipemi Dukung Penuh Delapan Program Unggulan Kemenekraf
Sebagai organisasi yang anggotanya mayoritas bergerak di sektor fesyen, kuliner, dan kriya, Ipemi menyatakan siap mendukung delapan program unggulan Kemenekraf, yaitu:
- Penguatan data dan regulasi ekraf
- Peningkatan kapabilitas pelaku ekraf
- Pengembangan infrastruktur
- Sinergi hexahelix dalam produk lokal
- Akses pasar domestik dan global
- Pendanaan dan investasi
- Ekosistem kekayaan intelektual
Dukungan ini akan dijalankan melalui struktur organisasi Ipemi yang telah tersebar di 36 provinsi, 380 kabupaten/kota, dan 1.000 desa.
Desa Kreatif Jadi Prioritas, Ekonomi Hijau Jadi Arah Baru
Program Desa Kreatif disebut sebagai yang paling brilian, karena mendorong inovasi dan kearifan lokal berbasis budaya, seni, dan teknologi untuk penguatan ekonomi dan sosial desa.
Ipemi bahkan menjadikan program ini sebagai gerakan nasional untuk penciptaan wirausaha baru yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tentang penciptaan lapangan kerja berkualitas.
Dalam audiensi, Ipemi juga menampilkan produk unggulan seperti kain pewarna alami dan kriya ramah lingkungan berbahan daur ulang.
Ingrid Kansil menekankan bahwa keberlanjutan lingkungan harus menjadi strategi jangka panjang dalam pengembangan ekraf. Ia mendorong peralihan ke ekonomi hijau dengan produksi efisien energi dan bahan baku yang ramah lingkungan, sebagai respons terhadap krisis ekologi global.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Ricky Setiawan