
Pantau - Perum Bulog Kanwil Lampung mencatat telah bermitra dengan 162 tempat pengeringan gabah untuk mempercepat proses pengeringan gabah basah hasil panen petani di wilayah Lampung.
Langkah ini dilakukan guna mencegah kerusakan gabah akibat penundaan pengolahan dan mempercepat penyerapan oleh Bulog.
Total gabah basah yang telah berhasil dikeringkan oleh para mitra mencapai 6.700 ton, dengan kapasitas giling yang sudah terealisasi sebesar 3.330 ton.
Meski panen di sejumlah wilayah telah menurun, Bulog optimistis penyerapan tetap optimal di Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan karena panen raya di wilayah tersebut masih berlangsung.
Dorong Partisipasi Swasta dan Siap Salurkan Hasil Panen
Selain tiga wilayah utama tersebut, Bulog juga masih menyerap hasil panen sisa dari daerah seperti Tulang Bawang, Pringsewu, Mesuji, dan Pesawaran.
Fokus utama saat ini adalah menyerap gabah basah maupun kering serta beras dari petani untuk menjaga stabilitas cadangan pangan.
Bulog juga terus menambah jumlah mitra pengeringan dan mendorong perusahaan swasta untuk bergabung sebagai mitra penyerap gabah dengan harga standar Rp6.500 per kilogram.
Penyaluran hasil panen masih menunggu penugasan resmi dari pemerintah pusat, baik untuk distribusi di dalam provinsi maupun ke daerah sekitar.
Pada Februari 2025 lalu, jumlah mitra pengeringan tercatat sebanyak 125 dengan kapasitas pengeringan 5.500 ton per hari, yang kini telah meningkat seiring perluasan kemitraan.
- Penulis :
- Gian Barani