
Pantau - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan bahwa kemajuan sebuah negara berawal dari peran dosen yang mendidik dan membentuk sumber daya manusia unggul.
Menurutnya, dosen memiliki tugas mulia dalam memajukan negara, khususnya melalui pembinaan calon pemimpin bangsa di perguruan tinggi.
Dosen diharapkan mampu menginspirasi dan menggerakkan mahasiswa untuk terus berkembang dan berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia.
"Kampus harus menjadi tempat lahirnya riset-riset baru dan semangat baru. Terdapat 10 juta mahasiswa. Mereka yang kelak menentukan maju-mundurnya Indonesia," ujar Brian.
Pentingnya Budaya Riset dan Kolaborasi
Mendiktisaintek menyoroti pentingnya pola pikir riset dan budaya ilmiah yang menjadi fondasi negara maju.
Ia mendorong agar para dosen aktif memasyarakatkan budaya ilmiah, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat luas.
Lebih dari itu, Brian menekankan perlunya kolaborasi antara dosen dengan pemerintah dan sektor industri untuk memperluas dampak positif dari pendidikan tinggi.
"Ini yang kami usahakan di Kemdiktisaintek, pendidikan tinggi, sains, dan teknologi yang berdampak. Kami ingin mendorong paradigma University 4.0 dengan konsep kolaborasi quadruple helix, supaya akademisi dapat berkolaborasi dengan berbagai sektor seperti pemerintah, UMKM, industri, hingga masyarakat," jelasnya.
Apresiasi terhadap Aspirasi dan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Dosen
Dalam pertemuan bersama Aparatur Sipil Negara Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI), Mendiktisaintek mengapresiasi masukan yang diberikan.
Salah satu isu yang disinggung adalah terkait tunjangan kinerja (tukin) dosen yang tengah diformulasikan oleh berbagai pihak.
Kemdiktisaintek berkomitmen untuk meringankan proses tersebut dan memastikan dosen mendapatkan haknya secara layak.
"Tugas kami adalah untuk melayani, dan dosen merupakan pemangku kepentingan atau stakeholder utama kami dalam bidang pendidikan tinggi," tutup Brian.
- Penulis :
- Arian Mesa