
Pantau - Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, SE, MM, menyatakan bahwa tenun Garut memiliki prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan karena inovasi yang terus dilakukan oleh para perajinnya dalam menciptakan motif-motif baru.
Hal tersebut ia sampaikan saat mengunjungi sentra produksi tenun Garut milik Sutera Alam Soleh (SAS) di Garut, Jawa Barat, pada Jumat, 9 Mei 2025.
Dalam kunjungan itu, Siti Fauziah didampingi oleh Hayun, generasi ketiga pengusaha tenun Garut dari keluarga pendiri SAS.
Produksi Terhenti, Pemerintah Didorong Fasilitasi Akses Bahan Baku
Hayun mengungkapkan bahwa para perajin tenun Garut saat ini menghadapi kendala serius dalam memperoleh bahan baku, khususnya benang sutera.
Ia menyebut sebagian besar benang yang tersedia berasal dari impor dan memiliki harga yang cukup tinggi.
Akibat kesulitan bahan baku dan menurunnya permintaan pasar, SAS telah menghentikan produksi selama dua bulan terakhir karena tidak ada lagi permintaan dari Medan, salah satu pasar utama mereka.
Siti Fauziah menyayangkan situasi ini dan menyebut bahwa UMKM seperti perajin tenun Garut sejatinya memiliki kemampuan produksi yang baik, namun terkendala oleh faktor eksternal seperti ketersediaan bahan baku dan daya beli masyarakat yang menurun.
Ia menegaskan bahwa perlu ada solusi konkret agar UMKM tenun mendapatkan bahan baku berkualitas dengan harga terjangkau.
Warisan Keluarga yang Tetap Bertahan di Tengah Tantangan
SAS merupakan usaha keluarga yang dirintis oleh almarhum H. Aman Sahuri sejak tahun 1995, dilanjutkan oleh putranya almarhum Soleh, dan kini dikelola oleh anak-anaknya, termasuk Hayun.
Usaha ini masih menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) atau alat tenun tradisional dalam proses produksinya.
Saat ini, SAS memiliki sekitar 80 alat tenun dan mempekerjakan jumlah yang sama dari warga sekitar sebagai perajin.
Dengan kapasitas produksi mencapai 150 lembar kain tenun per minggu, SAS memproduksi berbagai jenis tenun, seperti tenun songket dan tenun bulu.
Siti Fauziah berharap pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan perhatian lebih kepada UMKM tenun seperti SAS, terutama dalam hal fasilitasi bahan baku, demi kelangsungan usaha lokal yang memiliki nilai budaya dan ekonomi tinggi.
- Penulis :
- Gerry Eka
- Editor :
- Gerry Eka











