Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Cegah Tawuran di Manggarai, Pramono Anung Luncurkan Program 'Manggarai Bershalawat'

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Cegah Tawuran di Manggarai, Pramono Anung Luncurkan Program 'Manggarai Bershalawat'
Foto: Cegah tawuran di Manggarai, Gubernur Pramono Anung luncurkan program 'Manggarai Bershalawat' dengan pendekatan budaya dan keagamaan.(Sumber: Tangkapan Layar)

Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginisiasi program Manggarai Bershalawat untuk meredam konflik sosial dan mencegah tawuran antarwarga yang kerap terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.

Program ini dihadirkan menyikapi maraknya bentrokan antarwarga yang menimbulkan keresahan, terutama di kalangan masyarakat sekitar.

"Saya akan mengagas apa yang dinamakan 'Manggarai Bershalawat'. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana," ujar Pramono.

Ia menyebut salah satu pemicu utama tawuran adalah banyaknya anak muda yang belum memiliki pekerjaan tetap dan belum optimalnya pemanfaatan sarana olahraga serta fasilitas umum.

Pendekatan Kultural dan Dialog Antarwarga Jadi Solusi Damai

Pramono menekankan bahwa pendekatan yang diambil dalam program ini bersifat kultural dan keagamaan, bukan represif.

"Karena mayoritas warga Manggarai itu kan muslim, rajin salat, tapi tawuran juga sering. Nah, ini kita luruskan bersama-sama, dengan pendekatan keagamaan," katanya.

Ia juga berencana melibatkan tokoh agama, majelis taklim, dan elemen masyarakat lainnya sebagai bagian dari solusi bersama.

Dialog akan difasilitasi antara warga dari RW-RW yang sering terlibat konflik guna mengidentifikasi akar masalah sebenarnya.

Pelaksanaan program Manggarai Bershalawat telah diminta untuk dipersiapkan oleh Wali Kota Jakarta Selatan, dan bila berhasil akan menjadi model untuk diterapkan di wilayah lain.

Polisi Perketat Penjagaan dan Lakukan Patroli Rutin

Untuk mendukung upaya ini, aparat kepolisian dan Satpol PP terus dikerahkan di titik-titik rawan tawuran.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, menegaskan pentingnya kehadiran aparat di lokasi.

"Yang penting jangan tidak terlihat polisi di sana. Kalau memang di sana masih terlihat ada polisi, pasti mereka tidak akan melakukan kegiatan tawuran," kata Kompol Murodih.

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, memberikan imbauan kepada remaja, dan melakukan patroli rutin di wilayah yang kerap terjadi konflik.

"Kita akan terus menguatkan tiga pilar dengan berkomunikasi dengan lingkungan, ketua lingkungan, RT/RW, kemudian memberikan imbauan. Kita juga melakukan giat patroli," jelasnya.

Penulis :
Balian Godfrey