billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Puan Tegaskan Persatuan Umat dan Tata Kelembagaan dalam Sidang PUIC di Senayan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Puan Tegaskan Persatuan Umat dan Tata Kelembagaan dalam Sidang PUIC di Senayan
Foto: Puan Maharani pimpin sidang PUIC, tegaskan Islam berpotensi jadi kekuatan dunia baru.(Sumber: ANTARA/HO-DPR RI/pri.)

Pantau - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin langsung sidang Komite Umum (General Committee) dalam rangkaian Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) yang digelar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Dalam pidatonya, Puan menekankan bahwa Islam memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan baru dalam tatanan dunia melalui modal demografi dan nilai-nilai peradaban yang diwariskan.

"Pada satu titik, Islam memiliki modal untuk menjadi kekuatan baru dunia. Kita adalah kekuatan peradaban yang menekankan persatuan umat", ujar Puan dalam sidang tersebut.

Ia menyebut bahwa umat Muslim saat ini berjumlah dua miliar jiwa dan mewakili hampir 25 persen dari populasi dunia.

Menurutnya, nilai-nilai Islam yang menghargai keberagaman dan pluralisme seperti tercermin dalam Piagam Madinah menjadi dasar bagi solidaritas global.

Puan juga menyoroti sejarah kejayaan Islam yang melahirkan filsuf, ilmuwan, dan insinyur yang memberi kontribusi besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dunia.

Namun, ia mengingatkan bahwa negara-negara Muslim masih dihadapkan pada tantangan domestik seperti pelayanan publik yang belum optimal serta cengkeraman kepentingan politik global.

Sidang Umum Tetapkan Kepemimpinan Baru PUIC dan Bahas Program Kerja

Puan menyampaikan kebahagiaannya atas kehadiran 500 delegasi dari 37 negara anggota OKI dan sejumlah negara pengamat dalam sidang General Committee tersebut.

Ia menyebut bahwa tema konferensi tahun ini, PUIC Silver Jubilee – Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience, merupakan refleksi untuk membangun kekuatan internal demi kontribusi yang lebih baik bagi umat dan dunia.

Puan menegaskan pentingnya penataan ulang organisasi dalam menyambut 25 tahun berdirinya PUIC, yang menurutnya telah memainkan peran penting dalam memperkuat solidaritas antarparlemen negara-negara Islam.

Sidang juga mendengarkan pandangan dari Sekjen PUIC Mouhamed Khouraichi Niass dan Presiden PUIC ke-18 Adama Bictogo.

Puan memuji kepemimpinan Parlemen Pantai Gading di bawah Adama Bictogo yang dinilai berhasil menavigasi kepentingan organisasi dalam forum global.

Pada kesempatan itu, sidang menetapkan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai Presiden Konferensi PUIC ke-19 sesuai Pasal 4 Statuta PUIC.

Dua Wakil Ketua dipilih dari Ketua Delegasi kawasan Afrika dan Arab, serta satu Rapporteur dari peserta sidang.

"Pada kesempatan ini, saya meminta persetujuan peserta untuk merekomendasikan nama-nama tersebut untuk disetujui sebagai anggota Biro Pimpinan Konferensi PUIC ke-19. Apakah dapat disetujui?" tanya Puan.

Peserta secara serentak menjawab "Setuju", dan Puan mengetuk palu sebagai tanda pengesahan.

Sidang juga menyepakati agenda dan program kerja General Committee ke-26 serta laporan hasil kinerja organisasi.

Puan menutup sidang dengan pernyataan, "Sebagai tanda berakhirnya rapat ini, maka, saya nyatakan rapat PUIC General Committee ke-26 ditutup", diikuti ketukan palu sidang.

Pada malam harinya, Konferensi PUIC ke-19 akan dibuka secara resmi dan dijadwalkan dihadiri oleh Presiden RI Prabowo Subianto, sementara siangnya, Puan akan menerima estafet presidensi PUIC dari Ketua Parlemen Pantai Gading.

Penulis :
Balian Godfrey