
Pantau - Yeremias Foumair, pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah IV Sorong Raya, resmi menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Kamis di Kampung Fuog, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Pernyataan ikrar setia Yeremias dipimpin langsung oleh Komandan Satgas 501/BY Letkol Infanteri Yahya Wisnu Aryanto, dan disaksikan oleh perwakilan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, kepala kampung, serta saudara kandung Yeremias sendiri.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Kolonel Infanteri Syawaludin Abuhasan, menyebut keputusan Yeremias diambil setelah bertahun-tahun hidup dalam pelarian bersama kelompok separatis.
Dalam keterangannya kepada aparat TNI, Yeremias mengaku kerinduan terhadap keluarga menjadi alasan utama dirinya meninggalkan perjuangan bersenjata.
Yeremias juga menyampaikan kesiapannya untuk menjalani kehidupan damai dan turut serta dalam membangun Kabupaten Maybrat bersama masyarakat lainnya.
Menurut Syawaludin, pemerintah Indonesia membuka pintu bagi siapa saja yang ingin kembali dan meninggalkan gerakan separatis.
Pendekatan Persuasif Berhasil Ubah Hati Mantan Komandan OPM
Syawaludin menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil pendekatan persuasif yang terus dilakukan oleh TNI dan Polri di Papua.
TNI dan Polri juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam aktivitas yang bertentangan dengan keutuhan NKRI.
Jika keamanan wilayah terjaga, maka pembangunan demi kesejahteraan masyarakat bisa berjalan optimal.
Yeremias turut menandatangani ikrar kesetiaan kepada NKRI di lokasi yang sama saat upacara dilakukan.
Letkol Yahya Wisnu Aryanto mengungkapkan rasa syukurnya atas keputusan Yeremias, yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Batalyon Ayosami OPM Kodap IV Sorong Raya.
Ia menegaskan kehadiran Satgas TNI di Kabupaten Maybrat bertujuan mendukung program pembangunan dan kesejahteraan warga.
Yeremias menyampaikan bahwa dirinya ingin hidup damai dan tenang bersama keluarga setelah bertahun-tahun hidup di hutan dalam kondisi yang penuh ketakutan dan penderitaan.
"Sekarang saya sadar, jalan kekerasan tidak membawa perubahan", ujar Yeremias dalam ikrarnya.
- Penulis :
- Arian Mesa