Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemensos Tegaskan SLBN A Padjadjaran Tetap di Kompleks Wyata Guna, Sekolah Rakyat dan Rehabilitasi Sosial Bisa Berdampingan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Kemensos Tegaskan SLBN A Padjadjaran Tetap di Kompleks Wyata Guna, Sekolah Rakyat dan Rehabilitasi Sosial Bisa Berdampingan
Foto: Kemensos pastikan SLBN A Padjadjaran tetap di Wyata Guna, tepis isu pengusiran dan tegaskan komitmen inklusivitas(Sumber: Kemensos).

Pantau - Kementerian Sosial menegaskan bahwa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Padjadjaran akan tetap berlokasi di Kompleks Sentra Wyata Guna, Bandung, meskipun ada rencana pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan yang sama.

Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Supomo, memastikan bahwa isu pengusiran siswa SLBN A Padjadjaran adalah tidak benar dan tidak berdasar.

Kemensos mendukung sepenuhnya usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar fasilitas di Wyata Guna dapat digunakan secara bersama antara SLB, Sekolah Rakyat, dan layanan rehabilitasi sosial.

Relokasi Hanya Bersifat Sementara, Aktivitas SLB Dipastikan Berlanjut

Plt Ketua Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Jonna A Damanik, juga menegaskan bahwa tidak ada unsur pengusiran terhadap siswa penyandang disabilitas, dan jika terjadi relokasi, itu hanya bersifat sementara karena proses renovasi infrastruktur.

Hasil rapat antara Kemensos dan berbagai pihak terkait menyepakati bahwa SLBN A Padjadjaran akan tetap difasilitasi di kawasan Wyata Guna dan dapat berjalan berdampingan dengan program-program pendidikan dan sosial lainnya.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menyatakan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan akan mengajukan skema pinjam pakai atau hibah aset kepada Kemensos untuk mendukung keberlangsungan pendidikan inklusif di kawasan tersebut.

Selama proses renovasi yang diperkirakan berlangsung dua bulan, aktivitas pendidikan SLBN A Padjadjaran akan dipindahkan sementara ke SLBN Cicendo.

Setelah renovasi selesai, SLBN A Padjadjaran akan kembali beroperasi di lokasi semula di Sentra Wyata Guna.

Penulis :
Balian Godfrey