Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Danang Wicaksana Minta Percepatan Penanganan Tanggul Jebol di Grobogan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Danang Wicaksana Minta Percepatan Penanganan Tanggul Jebol di Grobogan
Foto: Kunjungan Anggota Komisi V DPR RI Danang Wicaksana Sulistya bersama jajaran di lokasi desa terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (sumber: DPR RI)

Pantau - Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana segera memperbaiki tanggul jebol yang menyebabkan banjir di Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.

Danang menegaskan pentingnya percepatan penanganan karena kerusakan tanggul telah menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman warga serta lahan pertanian.

"Kami sudah melihat langsung kondisi di lapangan. Kerusakan tanggul ini harus segera ditangani. Kami juga sudah koordinasi dengan mitra kerja, termasuk pihak BBWS Pemali Juana agar segera dilakukan perbaikan," ujar Danang saat meninjau lokasi banjir pada Minggu.

Menurut Danang, curah hujan tinggi menjadi pemicu utama banjir yang tidak hanya melanda Kecamatan Tegowanu, tetapi juga meluas ke wilayah Kecamatan Gubug.

Tanggul Jebol dan Sungai Meluap, Warga Masih Butuh Bantuan

BPBD Grobogan melaporkan bahwa banjir mulai terjadi pada Jumat, 16 Mei 2025, pukul 22.30 WIB.

Selain jebolnya tanggul Sungai Renggong sepanjang 15 meter, banjir juga disebabkan oleh luapan Sungai Kliteh dan Sungai Tuntang.

Empat desa terdampak banjir yaitu Desa Tanggirejo dan Desa Sukorejo di Kecamatan Tegowanu, Desa Sugihmanik di Kecamatan Tanggungharjo, serta Desa Penadaran di Kecamatan Gubug.

Danang menekankan bahwa penanganan bencana tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur fisik, melainkan juga kesiapsiagaan dan perlindungan warga.

"Kami minta semua pihak bekerja sama melakukan mitigasi bencana. Hal ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal kesiapsiagaan dan perlindungan terhadap warga," ujarnya.

Kabupaten Grobogan dikenal sebagai wilayah rawan banjir, dan peristiwa ini menjadi pengingat bahwa sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan.

Warga terdampak masih memerlukan bantuan logistik dan akses ke tempat pengungsian yang layak.

Penulis :
Arian Mesa