
Pantau - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa pengrusakan batu nisan di dua lokasi makam sebagai kejahatan yang tidak masuk akal dan sulit dimengerti.
Dua lokasi yang dilaporkan mengalami pengrusakan adalah Makam Jaranan Panggungharjo Sewon dan Makam Ngentak Baturetno Banguntapan.
Di Makam Ngentak Baturetno, tercatat 10 batu nisan dirusak, terdiri atas tiga nisan berbahan keramik dan tujuh dari kayu.
Sementara di Makam Jaranan Panggungharjo, dua batu nisan juga ditemukan dalam kondisi rusak.
Bupati Halim menyatakan bahwa hingga saat ini belum diketahui motif pelaku dan menyebut bahwa tindakan ini tidak bisa dispekulasikan sebelum hasil penyelidikan resmi dari kepolisian keluar.
Ia menegaskan bahwa merusak makam adalah tindakan tidak rasional karena makam adalah tempat peristirahatan orang mati, dan tidak ada keuntungan yang bisa diraih dari aksi tersebut.
"Kalau tidak gila, ngapain merusak makam? Tidak ada barang berharga di sana," ungkapnya.
Polisi: Semua Nisan yang Dirusak Berada di Makam Nonmuslim
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnanya, menjelaskan bahwa laporan pertama pengrusakan diterima pada Minggu (18/5).
Menurutnya, dari pengecekan di lapangan, seluruh nisan yang dirusak merupakan makam nonmuslim.
Pengrusakan diduga terjadi pada dini hari Minggu karena saksi mata menyatakan bahwa nisan masih dalam kondisi utuh saat dilihat pada Sabtu sore.
Selain dua lokasi tersebut, polisi juga menerima informasi masyarakat mengenai kemungkinan pengrusakan serupa di Makam Ironayan Banguntapan, namun masih dalam proses pengecekan.
Jeffry menambahkan bahwa ini merupakan kasus pertama pengrusakan makam yang tercatat di wilayah Bantul, dan penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap motif serta pelaku.
- Penulis :
- Balian Godfrey