
Pantau - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa sebanyak 25 perusahaan migas, termasuk raksasa global seperti Shell, Chevron, dan TotalEnergies, menunjukkan minat untuk mengeksplorasi potensi industri hulu migas di Indonesia.
“Ada 25 (perusahaan), ada (perusahaan) yang besar-besar, dan juga yang sedang,” ujar Djoko.
Sebagian dari perusahaan tersebut telah melakukan joint study atau studi bersama terkait potensi migas nasional, sementara lainnya masih dalam tahap pemilihan wilayah eksplorasi yang tepat.
Menurut Djoko, sebagian besar blok migas yang menjadi incaran berlokasi di wilayah Indonesia timur.
“Kebanyakan blok tersebut di wilayah (Indonesia) timur, ya. Potensi terbesar kan di daerah timur, barat sudah jenuh,” tambahnya.
Pemerintah Sediakan Insentif Fiskal dan Keterbukaan Data untuk Dukung Eksplorasi
Guna mendukung minat investasi ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk eksplorasi migas yang lebih kompetitif dan menarik.
Fasilitas tersebut mencakup peningkatan kualitas data industri hulu migas, penerapan ketentuan fiskal yang lebih fleksibel, serta kemudahan perizinan yang didukung langsung oleh pemerintah pusat.
Indonesia juga telah memperkuat konektivitas data serta menerapkan aturan keterbukaan data guna memberikan kejelasan dan kepastian bagi investor.
“Yang jelas, targetnya untuk menaikkan produksi dan menyambut semua teknologi untuk menaikkan produksi. Ini yang membuat mereka tertarik,” jelas Djoko.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional serta memperkuat daya tarik sektor hulu migas di mata dunia.
- Penulis :
- Balian Godfrey