billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tim Medis Darurat Indonesia Layani Ribuan Pasien di Myanmar, Bukti Standar Internasional

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Tim Medis Darurat Indonesia Layani Ribuan Pasien di Myanmar, Bukti Standar Internasional
Foto: EMT Indonesia kantongi sertifikasi WHO, jadi kekuatan kesehatan global di misi kemanusiaan(Sumber: ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo.)

Pantau - Tim Medis Darurat (Emergency Medical Team/EMT) Indonesia dari Kementerian Kesehatan resmi diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai tim medis yang memenuhi standar internasional, menjadikannya bagian dari kekuatan kesehatan global dalam misi kemanusiaan.

Sertifikasi WHO dan Misi Myanmar Buktikan Kapasitas Tanggap Darurat Indonesia

Sertifikasi WHO menjadi syarat mutlak agar EMT Indonesia dapat melaksanakan misi kemanusiaan secara resmi di berbagai kawasan, termasuk Asia, Eropa, dan Pasifik.

Bayu Teja Muliawan, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Ekonomi Kesehatan, menyatakan bahwa sertifikasi tersebut telah berhasil diraih oleh EMT Indonesia.

Peran EMT Indonesia kini sejajar dengan Tim INASAR dari Basarnas, yang juga diwajibkan memenuhi sertifikasi internasional agar dapat berpartisipasi dalam operasi penyelamatan global.

Pada April 2025, EMT Indonesia melaksanakan misi kemanusiaan pasca gempa bumi di Naypyitaw, Myanmar, dengan masa tugas selama 21 hari.

Selama misi berlangsung, EMT Indonesia melayani 2.273 pasien, atau rata-rata 315 pasien per hari.

Pasien yang dilayani tidak hanya korban langsung gempa, tetapi juga masyarakat umum yang membutuhkan akses terhadap layanan kesehatan.

Layanan yang diberikan mencakup penanganan kegawatdaruratan, rawat jalan, pediatri, laboratorium, hingga farmasi.

Dalam pelaksanaannya, EMT Indonesia menghadapi tantangan besar seperti hambatan bahasa dan keterbatasan infrastruktur, namun berhasil diatasi melalui sinergi dengan KBRI, Basarnas, dan BNPB.

Cuaca ekstrem hingga 44 derajat Celsius juga menjadi ujian tersendiri, namun tidak mengganggu kualitas pelayanan tim.

Jenis penyakit yang ditangani cukup beragam, mulai dari nyeri otot, radang sendi, ISPA, vertigo, fraktur, luka tusuk, hingga kasus stroke.

Keberhasilan misi di Myanmar menjadi bukti konkret bahwa Indonesia telah memiliki sistem tanggap krisis kesehatan yang berstandar global dan siap diterjunkan kapan saja.

Bayu menegaskan bahwa pengalaman EMT Indonesia di kancah internasional merupakan modal besar dalam memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan dunia.

Penulis :
Balian Godfrey