Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Permintaan Asuransi Syariah Meningkat, Anak Muda Jadi Segmen Potensial

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Permintaan Asuransi Syariah Meningkat, Anak Muda Jadi Segmen Potensial
Foto: Direktur Prudential Syariah Herwin Bustaman (dua dari kanan) seusai konferensi pers di Jakarta (sumber: Prudential Syariah)

Pantau - Pelaku industri asuransi syariah mencatat adanya peningkatan signifikan dalam minat dan permintaan terhadap produk asuransi jiwa dan kesehatan berbasis syariah di Indonesia.

Menurut Direktur Prudential Syariah Herwin Bustaman, tren ini dipicu oleh meningkatnya literasi dan inklusi keuangan syariah di masyarakat.

Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan syariah naik menjadi 43,45 persen dari sebelumnya 39 persen pada 2024.

Sementara itu, tingkat inklusi keuangan syariah juga mengalami peningkatan menjadi 13,41 persen dari 9 persen pada tahun sebelumnya.

"Kami optimis melihat tren positif minat produk asuransi berbasis syariah di Indonesia. Hal ini menunjukkan semakin tingginya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan layanan keuangan berbasis syariah", ujar Herwin.

Edukasi, Tantangan, dan Strategi Industri

Prudential Syariah menyatakan komitmennya untuk terus mendorong edukasi literasi keuangan dan asuransi syariah bagi berbagai kalangan masyarakat.

Segmen anak muda dinilai memiliki potensi besar karena semakin banyak dari mereka yang menyadari pentingnya proteksi sejak dini.

"Kami melihat semakin banyak anak muda yang menyadari pentingnya memiliki proteksi sejak dini - terbukti dari semakin banyak Peserta kami yang berasal dari kelompok anak muda (milenial dan gen Z)", tambah Herwin.

Meski demikian, industri asuransi jiwa syariah masih menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah inflasi medis yang diperkirakan mencapai 19 persen pada 2025, jauh di atas inflasi umum sebesar 2,6 persen.

Tingginya inflasi medis berpotensi meningkatkan beban keuangan masyarakat dalam jangka panjang.

Selain itu, jumlah kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan sebesar 17 persen dalam lima tahun terakhir, yang berdampak pada melemahnya daya beli masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan mengusung dua strategi utama, yaitu inovasi dan kolaborasi.

Mereka berkomitmen menghadirkan produk dan layanan asuransi syariah yang sederhana, relevan, mudah dipahami, terjangkau, serta memiliki manfaat perlindungan yang kuat.

Dalam hal kolaborasi, perusahaan menggandeng komunitas, universitas, dan organisasi Islam guna memperluas jangkauan edukasi dan literasi.

Kolaborasi tersebut telah menjangkau sekitar 300 ribu penerima manfaat di berbagai wilayah.

Penulis :
Arian Mesa