
Pantau - Supply Chain Indonesia (SCI) menyatakan bahwa integrasi jaringan jalan tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok merupakan solusi strategis untuk mengatasi kemacetan yang menghambat arus distribusi logistik nasional.
Pelabuhan Tanjung Priok memiliki peran vital sebagai gerbang utama ekspor-impor Indonesia dan pusat distribusi logistik nasional.
Kemacetan di kawasan ini menyebabkan kerugian besar, termasuk hilangnya waktu, peningkatan biaya operasional, gangguan rantai pasok, dan percepatan kerusakan armada logistik.
Jalan Tol Terintegrasi dan Tarif Ekonomis Jadi Kunci Efisiensi
Sugi Purnoto dari SCI menyarankan perlunya integrasi jalan tol eksisting serta pembukaan jalur alternatif menuju pelabuhan.
Salah satu usulan utama adalah menghubungkan Jalan Tol Cibitung-Cilincing dengan jaringan tol Jabodetabek agar terjadi penyebaran arus distribusi secara merata.
Disparitas tarif tol menjadi perhatian karena sangat mempengaruhi pemilihan jalur oleh pelaku usaha logistik.
Penyesuaian tarif Tol Cibitung-Cilincing diharapkan bisa mendorong pemanfaatan infrastruktur secara optimal serta membuka peluang pengembangan fasilitas pendukung seperti rest area, depo kontainer, dan hub logistik.
Pemerintah dan operator tol didorong segera melakukan evaluasi agar tarif menjadi lebih kompetitif dan mendukung efisiensi biaya logistik.
Akses logistik yang efisien juga diproyeksikan mampu menarik investasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah timur Jakarta.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan bahwa pembangunan jalan baru New Priok Eastern Access (NPEA) telah disiapkan untuk menghubungkan terminal baru dengan jalan tol pelabuhan.
NPEA akan memperlancar arus barang dari dan ke kawasan industri seperti Cikarang dan Cibitung, serta mengurangi beban lalu lintas di jalur utama pelabuhan.
- Penulis :
- Balian Godfrey