Pantau - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran kunci dalam membangun masa depan pertanian Indonesia yang modern dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya saat pengukuhan Forum Nasional Petani Muda dan Forum Nasional Organisasi Kepemudaan Bidang Pertanian di BBPMKP Ciawi, Bogor, Sudaryono menyatakan bahwa di era sekarang, pertanian bukan lagi identik dengan lumpur dan hidup pas-pasan, melainkan telah menjadi ladang cuan yang menjanjikan.
Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan inovasi berkelanjutan dalam seluruh aspek pertanian, mulai dari budidaya hingga distribusi.
300 Ribu Petani Muda Didukung, 1.770 Brigade Pangan Dikerahkan di Luar Jawa
Kementerian Pertanian telah menjangkau lebih dari 300 ribu anak muda melalui berbagai program pemberdayaan petani muda, di mana sekitar 30 ribu di antaranya telah menjadi petani mandiri.
Beberapa dari mereka bahkan telah menembus pasar ekspor dengan komoditas seperti sayuran, buah-buahan, gula aren, dan gula kelapa.
Wamentan menegaskan bahwa anak muda yang sudah berhasil di sektor ini diharapkan dapat menularkan ilmu dan semangatnya kepada generasi lainnya.
Pemerintah siap memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari metode bertani, teknik pengemasan, pelatihan pascapanen, hingga perawatan tanaman.
Salah satu program unggulan adalah Brigade Pangan, yang melibatkan anak-anak muda dalam pengelolaan lahan pertanian.
Hingga saat ini terdapat sekitar 1.770 Brigade Pangan di luar Pulau Jawa, masing-masing beranggotakan 15 orang dan mengelola lahan seluas kurang lebih 200 hektare.
Pendapatan yang diperoleh bisa mencapai Rp10–20 juta per bulan per orang, melalui sistem bagi hasil dari hasil pertanian, bukan gaji negara.
Sudaryono berharap Forum Nasional Petani Muda dapat menjadi wadah strategis dalam mempercepat transfer pengetahuan, membangun ekosistem pertanian modern, dan mewujudkan sektor pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
