
Pantau.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji menyentil Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya yang ia duga berpihak terhadap partai penguasa pemerintah yakni PDI Perjuangan.
Sarmuji bercerita bagaimana awalnya ia enggan menghadiri undangan lembaga survei yang akan melakukan rilis hasil survei seputar Pilkada Jawa Timur. Menurutnya, hasilnya sudah terprediksi yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, cagub dan cawagub yang diusung Golkar akan kalah dengan calon dari PDIP yaitu Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Soekarno.
Baca juga: Saat Airlangga Hartarto Lempar 'Guyonan' Soal Nomor Urut Golkar dan PDIP
"Tadi saya WA (WhatsApp) Mas Toto, bahwa kaki saya berat melangkah untuk hadir, dugaan saya di survei Mas Toto saya memperkirakan Khofifah kalah dan itu ternyata benar," ujar Sarmuji saat memulai komentarnya terkait survei di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Dia melanjutkan hasil survei itu berbeda dengan hasil survei dari Poltracking Indonesia yang diduga mendukung Demokrat, dimana Khofifah unggul di atas Gus Ipul yang memang didukung partai berlambang Mercy itu.
"Kalau survei kemaren (di Poltracking) kita menang 6,7 persen, di survei Mas Toto itu kalah 6,7 persen," ujar Sarmuji.
Baca juga: Prabowo Sebut Indonesia Bakal Bubar 2030, Ini Tanggapan MUI
Sehingga menurut dia bukan hal aneh jika suatu partai mencurigai latar belakang para lembaga survei yang diduga memiliki tujuan untuk memenangkan suatu pasangan calon atau golongan partai.
"Rasanya perlu untuk mencurigai lembaga survei itu," ucap Sarmuji.
- Penulis :
- Adryan N