
Pantau - Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Tim INAFIS Polda Papua Barat berhasil mengidentifikasi 15 jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Proses identifikasi dilakukan di RS Bhayangkara Manokwari oleh Tim DVI Biddokes Polda Papua Barat, dengan 13 jenazah telah diserahkan kepada keluarga dan dua lainnya dijadwalkan diserahkan pada sore hari.
Nama-nama korban yang telah teridentifikasi antara lain: Yoseph Ermilianus Efrem, Porman, Okden Wote, Joni Rahawari, Oce Takaliumang, Laurensius Denilson Armanto, George Takaliumang, Harispen Tampil, Reki Wote, Melkianus Isba, Oktavianus Petrus Alwandi, Yan Leo, Robertus Edison Nurak, Jupri Sarenus, dan Andre Mandage.
Sebagian Jenazah Membusuk, Tim Identifikasi Utamakan Pendekatan Humanis
Kondisi sebagian besar jenazah yang tertutup material longsor dan dalam keadaan membusuk menyulitkan proses pencocokan data antemortem dan postmortem.
Meski demikian, kolaborasi erat antara tim identifikasi dan pihak keluarga korban mempercepat proses dengan tetap mengutamakan prinsip humanis dan profesionalisme.
Kepala Biddokes Polda Papua Barat, Kombes Pol dr Iskandar, menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban atas musibah ini.
Sementara itu, Kepala Basarnas Manokwari, Yefri Sabaruddin, menyatakan bahwa dari total 24 korban bencana, 16 orang dinyatakan meninggal dunia, lima selamat, dan tiga masih dalam pencarian.
Satu korban, Harun Maidodga, tidak melalui proses identifikasi karena langsung dikenali oleh keluarganya dan telah diserahkan tanpa melalui prosedur DVI.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor ini terjadi pada Jumat malam, 16 Mei 2025 pukul 21.00 WIT di Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak, dan menyebabkan kerusakan besar serta korban jiwa.
Tag: banjirbandang, arfak, papuabarat, dvi, bencana
- Penulis :
- Balian Godfrey