Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Temui Pilar Sosial, Mensos: Pengabdian Tak Butuh Sorot Lampu

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Temui Pilar Sosial, Mensos: Pengabdian Tak Butuh Sorot Lampu
Foto: Menteri Sosial tegaskan makna pengabdian kepada pilar sosial dan dorong keadilan lewat Sekolah Rakyat(Sumber: ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos.)

Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan pesan mendalam tentang makna pengabdian kepada 285 pilar sosial di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dalam kunjungan kerja yang juga meninjau perkembangan Sekolah Rakyat.

Pilar sosial tersebut terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), pekerja sosial masyarakat (PSM), Karang Taruna, Tagana, Rehsos, dan Pordam.

Mensos menegaskan bahwa kekuatan bangsa tidak ditentukan dari besarnya bantuan pemerintah, melainkan dari banyaknya orang yang dengan tulus mengabdi untuk sesama.

"Pengabdian tanpa sorot lampu adalah keteladanan sejati. Bukan banyaknya bantuan yang membuat bangsa ini kuat, tetapi banyaknya orang yang rela mengabdi untuk mengangkat sesamanya," ujar Saifullah.

Sekolah Rakyat untuk Anak Termiskin, Tak Ada Titipan dan Pungutan

Mensos menjelaskan bahwa para pendamping sosial menjadi ujung tombak dalam menjaring anak-anak dari keluarga penerima manfaat (KPM) untuk bersekolah di Sekolah Rakyat.

Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga paling miskin yang tercatat dalam Desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Rekrutmen siswa dilakukan secara transparan dan tidak diperbolehkan adanya titipan maupun pungutan dalam bentuk apapun.

"Tidak ada titipan. Tidak ada pungutan. Semua berdasarkan data. Pendamping punya amanah besar untuk menghadirkan keadilan lewat pendidikan," tegas Mensos.

Ia juga menekankan pentingnya validasi dan verifikasi data DTSEN, karena data tersebut menjadi dasar utama kebijakan sosial negara.

Kesalahan dalam data dapat menyebabkan warga miskin tidak terjangkau oleh bantuan.

Mensos meninjau langsung progres pembangunan Sekolah Rakyat di Banjarnegara yang akan menampung 100 siswa pada tahap awal dan ditargetkan berkembang hingga 300 siswa setelah gedung permanen selesai.

Gedung sementara menggunakan fasilitas SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) yang telah direnovasi oleh Kementerian PUPR.

Untuk pembangunan jangka panjang, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menyiapkan lahan seluas 7 hektare di Kelurahan Wangon sebagai lokasi untuk jenjang Sekolah Rakyat tingkat SMP.

Bupati Banjarnegara Amalia Desiana menyampaikan dukungan penuh terhadap program tersebut.

"Terima kasih kepada Kementerian Sosial yang selalu hadir untuk masyarakat Banjarnegara," ujar Bupati.

Penulis :
Balian Godfrey