
Pantau - Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI, Ahmad Najib Burhani, menyatakan bahwa Sekolah Garuda dibentuk untuk membuka peluang generasi muda Indonesia melanjutkan pendidikan ke universitas papan atas dunia.
Inisiatif ini hadir untuk mengatasi hambatan utama yang sering dihadapi siswa, yaitu kurangnya informasi tentang prosedur masuk dan akses pendanaan untuk belajar di kampus internasional unggulan.
Sekolah Garuda dirancang dengan kurikulum dan materi yang fokus pada kesiapan akademik serta strategi akses global, guna membekali siswa agar mampu bersaing di tingkat internasional.
Ekspansi Sekolah Garuda Berlanjut, Fokus Pembangunan Merata hingga Papua
Tahun ini terdapat 12 Sekolah Garuda Transformasi yang dikembangkan dari sekolah unggulan yang telah ada di berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, pemerintah akan membangun 20 Sekolah Garuda baru secara bertahap pada periode 2025 hingga 2029, dengan empat sekolah pertama dijadwalkan selesai pada tahun 2025.
Dua lokasi yang telah ditetapkan untuk pembangunan awal adalah Soe di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Belitung Timur di Provinsi Bangka Belitung.
Dua lokasi lainnya masih dalam proses seleksi, termasuk satu yang direncanakan di wilayah Papua Tengah.
Rekrutmen guru dan tenaga pendidik untuk Sekolah Garuda saat ini sedang dipersiapkan, dengan kebutuhan sekitar 55 guru per sekolah.
Mekanisme rekrutmen akan mengikuti sistem seleksi pegawai negeri sipil (PNS), dengan tambahan guru dari luar melalui skema khusus yang tengah dirumuskan.
- Penulis :
- Balian Godfrey