Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemnaker dan SNNU Teken MoU Program Magang Internasional, Targetkan Sektor Maritim

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemnaker dan SNNU Teken MoU Program Magang Internasional, Targetkan Sektor Maritim
Foto: Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan SSNU foto bersama dengan siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger dalam acara kick off program magang ke luar negeri di sekolah setempat (sumber: Humas Kemnaker)

Pantau - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai program pengiriman tenaga kerja magang ke luar negeri dengan target 100 ribu peserta dalam lima tahun ke depan.

Penandatanganan MoU ini dilakukan di SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Selasa, 27 Mei 2025, sekaligus menjadi momen peluncuran atau kick off program magang luar negeri.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa program magang merupakan bagian dari strategi peningkatan kompetensi tenaga kerja nasional yang terintegrasi dengan pelatihan keterampilan.

"Seperti yang biasa saya sampaikan, magang itu adalah salah satu strategi yang terintegrasi dengan pelatihan kompetensi. Jadi setelah mengikuti pelatihan di balai, baik di balai milik pemerintah maupun mitra, maka ada kesempatan bagi mereka untuk bekerja magang selama 2-3 tahun," ujarnya.

Para peserta program akan menjalani pelatihan terlebih dahulu sebelum diberangkatkan, dengan pelatihan diselenggarakan di balai pelatihan milik pemerintah maupun lembaga mitra.

Program ini diharapkan menjadi solusi cepat untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.

"Itu akan kami support sebagai salah satu solusi penyerapan tenaga kerja dalam waktu-waktu ini," ujar Yassierli.

Sektor Maritim Diproyeksi Serap Jutaan Tenaga Kerja

Ketua Umum SNNU Witjaksono menyatakan bahwa sektor kemaritiman Indonesia memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja apabila dikelola dengan serius.

"Total untuk meningkatkan value tenaga kerja dari sektor kemaritiman, kalau dikerjakan secara serius, kami yakin bisa menyerap lebih dari 5 juta orang, namun pemangku kepentingan belum satu visi. Bagaimana menaikkan produktivitas, bagaimana menjalankan operasional yang baik," ungkap Witjaksono.

Ia menekankan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menyatukan visi antar pemangku kepentingan untuk mendorong produktivitas sektor maritim secara menyeluruh.

SNNU juga memutuskan untuk bermitra dengan Kemnaker dalam program ini, bukan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagaimana biasanya.

"Kalau biasanya kami bekerja sama dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan, namun kali ini mengajak Kementerian Ketenagakerjaan untuk melihat sisi yang lain bahwa serapan tenaga kerja di sektor kemaritiman yang kami garis bawahi bisa menyerap lebih dari 5 juta orang," katanya.

Penulis :
Arian Mesa