
Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa pembangunan kota tidak hanya berfokus pada aspek infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga harus mencerminkan kemajuan sosial yang mengedepankan toleransi dan keberagaman.
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyampaikan hal tersebut saat menghadiri peluncuran Indeks Kota Toleran (IKT) 2025.
"Ini termasuk menjamin kebebasan beragama, kesetaraan hak dan pengelolaan keberagaman secara berkelanjutan," ujar Rano.
Ia menegaskan bahwa toleransi merupakan fondasi penting bagi bangsa yang majemuk untuk hidup rukun di tengah keberagaman.
Lima Misi Besar Jakarta untuk Masyarakat Inklusif
Untuk mewujudkan peradaban maju, Rano menekankan pentingnya pengelolaan keberagaman yang konsisten dan menjunjung tinggi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
"Semangat persatuan dan kesatuan ini hendaknya terus dihidupkan di setiap kota guna membentuk masyarakat yang mampu merangkul perbedaan," ujar dia.
Sebagai kota global dan pusat perekonomian, Jakarta memiliki lima misi besar.
Pertama, mewujudkan masyarakat megapolitan yang berdaya dan sejahtera melalui pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, dan budaya untuk menciptakan warga yang kuat dan berbudaya.
Kedua, membangun pusat ekonomi inovatif dengan akses sumber daya yang merata serta mendorong ekonomi berbasis inovasi dan jaminan kesejahteraan sosial.
Ketiga, mewujudkan manajemen kota yang akuntabel dan responsif untuk memberikan pelayanan publik yang optimal.
Keempat, menciptakan ruang kota yang layak huni dan berkelanjutan melalui pembangunan infrastruktur, akses air bersih, sanitasi, hunian terjangkau, dan ketahanan iklim.
Kelima, mengoptimalkan konektivitas dan sinergi sosial, ekonomi, dan budaya dengan kemudahan akses ke berbagai lokasi.
Komitmen terhadap Toleransi dan Transportasi Publik
Selain misi tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berkomitmen meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan transportasi publik.
Pengembangan kawasan strategis sebagai simpul aktivitas perkotaan juga menjadi prioritas untuk mendukung mobilitas warga.
Menanggapi peluncuran IKT oleh SETARA Institute, Rano Karno berharap indeks ini menjadi pengingat dan motivasi untuk memperkuat toleransi dan inklusi sosial.
"Dengan demikian, setiap kota di Indonesia mampu menjadi rumah yang aman dan nyaman bagi seluruh elemen masyarakat," ujarnya.
Rano juga mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk terus bersinergi dan berinovasi dalam menjaga keberagaman.
Tujuannya adalah menciptakan suasana yang rukun, damai, dan kondusif di setiap wilayah.
- Penulis :
- Arian Mesa