
Pantau - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menyerukan kemitraan konkret antara ASEAN dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk mendorong stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono dalam pertemuan tingkat menteri ASEAN-GCC yang berlangsung di sela-sela KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Center pada 25 Mei 2025.
"ASEAN dan GCC adalah dua kawasan paling dinamis di Indo-Pasifik. Saatnya kita bergerak menuju kerja sama konkret."
Fokus Kerja Sama Ekonomi dan Maritim
Sugiono menekankan pentingnya implementasi nyata dari Kerangka Kerja Sama ASEAN-GCC 2024–2028.
Ia menyebut platform seperti ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) dan ASEAN Indo-Pacific Business Network sebagai wahana strategis untuk memperkuat kemitraan kedua kawasan.
Potensi ekonomi ASEAN dan GCC dinilai saling melengkapi, terutama dalam sektor energi, pangan, investasi, dan inovasi.
"Energi dari Teluk menopang pertumbuhan industri ASEAN. Sementara ekspor pangan ASEAN mendukung ketahanan pangan di kawasan Teluk. Kita harus dorong proses studi kelayakan FTA ASEAN–GCC sebagai katalis integrasi ekonomi lebih erat."
Kerja sama juga diharapkan mencakup aspek pelindungan pekerja migran, khususnya dalam menciptakan mobilitas tenaga kerja yang aman dan bertanggung jawab.
Sugiono turut menyoroti pentingnya kolaborasi maritim demi menjaga stabilitas jalur pelayaran internasional.
Isu ekonomi biru dan upaya pemberantasan kejahatan transnasional juga menjadi bagian dari agenda kerja sama ASEAN-GCC.
Seruan atas Keadilan di Palestina
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Sugiono menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan di Palestina.
Ia mengecam keras kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.
"Israel harus dimintai pertanggungjawaban atas kekejamannya. Indonesia akan terus bersuara dan bergerak bersama negara-negara mitra untuk memastikan keadilan di Palestina."
Sugiono kembali menegaskan posisi Indonesia dalam mendukung solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
ASEAN dan GCC secara kolektif memiliki potensi besar dengan total Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai enam triliun dolar AS, atau sekitar Rp97.764,3 triliun.
Jumlah tersebut mencerminkan hampir enam persen dari PDB global.
Gabungan populasi kedua kawasan mencapai lebih dari 734 juta jiwa, dengan mayoritas berada dalam usia produktif.
- Penulis :
- Arian Mesa