
Pantau - Dinas Kesehatan Kota Batam mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan bijak, sesuai kebutuhan usia dan risiko kesehatan masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, menjelaskan bahwa CKG bukan sekadar pemeriksaan darah, melainkan skrining menyeluruh yang bertujuan mendeteksi dini potensi gangguan kesehatan.
Per 26 Mei 2025, baru 2.612 orang dari total 1,2 juta penduduk Batam yang mengikuti program ini, atau hanya sekitar 0,22 persen.
Program CKG telah berlangsung sejak Februari 2025 dan pelaksanaannya dimulai dari pengisian self-assessment melalui aplikasi Satu Sehat sebelum pemeriksaan dilakukan.
Masih banyak masyarakat yang salah paham, mengira skrining hanya berupa cek darah, padahal penilaian risiko dilakukan menyeluruh berdasarkan isian self-assessment.
Skrining Berdasarkan Usia dan Riwayat Kesehatan
Pemeriksaan dilakukan secara bertahap berdasarkan usia dan riwayat medis, misalnya:
Elektrokardiogram (EKG) hanya untuk warga berusia 40 tahun ke atas.
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) khusus untuk perempuan yang sudah menikah.
Program ini dilayani oleh 21 puskesmas di seluruh Kota Batam.
Dinkes Batam mengaktifkan tim promosi kesehatan dari masing-masing puskesmas untuk mengedukasi masyarakat dan mengajak lebih banyak warga berpartisipasi.
Didi menegaskan bahwa program CKG terbuka untuk semua, tetapi pelaksanaannya harus sesuai indikasi medis agar tidak disalahpahami sebagai pemeriksaan massal tanpa batasan.
Ia juga menyebut bahwa salah satu kendala utama adalah rasa takut masyarakat terhadap kemungkinan hasil diagnosis.
- Penulis :
- Balian Godfrey