Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Program B50 Kurangi Ekspor, Petani Sawit Diproyeksi Sejahtera

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Program B50 Kurangi Ekspor, Petani Sawit Diproyeksi Sejahtera
Foto: Harga CPO Dunia Diprediksi Naik, Indonesia Siap Implementasi Biodiesel B50(Sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memproyeksikan kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di pasar dunia saat Indonesia mengimplementasikan program Biodiesel 50 (B50) pada 2026.

Amran menjelaskan bahwa dari total ekspor 26 juta ton CPO tahun lalu, sebanyak 5,3 juta ton akan dialihkan untuk kebutuhan dalam negeri demi mendukung produksi biodiesel.

"Kalau kami cabut 5 juta ton, berarti tinggal 21 juta ton. Harganya naik apa turun? Ya, naik," ujar Amran.

Pengurangan pasokan ekspor ini diyakini akan mendorong naiknya harga global karena Indonesia menguasai sekitar 65,94 persen pasar CPO dunia.

Kenaikan harga CPO diperkirakan berdampak langsung pada kesejahteraan petani sawit.

"Kalau harga naik, berarti petani sejahtera, kan? Senang kalau petani sejahtera," kata Amran.

Ekspor ke Eropa dan AS Tetap Aman, Produksi B50 Tak Perlu Tambahan Lahan

Meskipun ekspor dikurangi, Amran menegaskan bahwa pengiriman CPO ke Uni Eropa dan Amerika Serikat tetap aman.

"Masalah ekspor kita ke Eropa itu hanya butuh 2,3 juta ton. Amerika Serikat 1,7 juta ton. Tidak ada masalah ekspor," jelasnya.

Program B50 merupakan campuran bahan bakar yang terdiri dari 50 persen biodiesel dan 50 persen solar konvensional, dan pemerintah membutuhkan sekitar 5,3 juta ton CPO untuk memproduksinya.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyatakan bahwa ketersediaan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) — bahan bakar diesel nabati — sudah mencukupi.

Yuliot juga menekankan bahwa implementasi B50 tidak membutuhkan perluasan lahan sawit karena telah ada program replanting atau penanaman kembali.

"Dengan adanya program replanting yang dilakukan, ini mencukupi kebutuhan. Jadi, mungkin penambahan lahannya tidak terlalu besar," jelasnya.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Tria Dianti