Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Dukung Ekspor Durian Beku Indonesia ke China, Dorong Kesejahteraan Petani

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

DPR Dukung Ekspor Durian Beku Indonesia ke China, Dorong Kesejahteraan Petani
Foto: Anggota Komisi IV DPR Ellen Esther Pelealu (sumber: dok pribadi)

Pantau - Anggota Komisi IV DPR Ellen Esther Pelealu menyambut baik kerja sama antara Badan Karantina Indonesia (Barantin) dengan Lembaga Administrasi Umum Kepabeanan Republik Rakyat China (GACC) dalam rangka membuka akses ekspor durian beku dari Indonesia ke China.

Ellen menyatakan bahwa kerja sama tersebut akan menciptakan iklim investasi yang kondusif di sektor hortikultura serta memberikan dampak positif dalam peningkatan devisa negara dan kesejahteraan petani.

"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi Badan Karantina yang sudah memediasi, memfasilitasi sehingga dalam waktu dekat ini akan terjadi ekspor durian ke negara China", ujar Ellen.

Ia menilai Barantin berhasil memperluas pangsa ekspor komoditas hortikultura Indonesia, khususnya durian, untuk menembus pasar China yang merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar durian dunia.

Dorong Potensi Daerah dan Perkuat Ketertelusuran Ekspor

Ellen menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil durian terbesar di dunia, namun ekspornya masih terbatas karena sebagian besar hanya dipasarkan di dalam negeri.

Dengan adanya kerja sama ini, peluang petani durian untuk meningkatkan taraf hidup dinilai semakin terbuka, khususnya bagi daerah-daerah sentra produksi durian seperti Jawa Timur, Sumatera, dan Sulawesi Tengah.

Sulawesi Tengah diketahui menjadi salah satu produsen utama durian montong, terutama di Kabupaten Poso dan Parigi Moutong, yang pasarnya menjangkau Kota Makassar, Palu, dan Manado.

"Karena terbukanya, masuknya investor dari China ini membeli durian Sulawesi Tengah, para petani durian pasti akan merasa lebih baik, lebih menguntungkan, lebih punya manfaat jika durian dari Sulteng bisa langsung diekspor ke Cina. Jadi, pangsa pasarnya makin terbuka", tambah Ellen.

Sebagai mitra kerja Barantin di Komisi IV DPR, Ellen menyatakan dukungan penuh agar komoditas hortikultura bernilai tinggi seperti durian bisa menembus pasar internasional, terutama China.

Sementara itu, Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean menyampaikan bahwa protokol ekspor durian beku telah ditandatangani bersama Menteri GACC Sun Meijin di Jakarta pada 25 Mei 2025.

Melalui protokol tersebut, GACC menetapkan Barantin sebagai otoritas pengawas keamanan pangan dan karantina tumbuhan, sekaligus menjamin standar kualitas ekspor durian beku.

Sahat menjelaskan bahwa Rumah Kemas atau Packing House untuk ekspor durian ke China wajib memenuhi syarat sebagai Instalasi Karantina Tumbuhan yang telah ditetapkan Barantin.

"Selanjutnya, Barantin akan menerbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan (Phytosanitary Certificate) sebagai jaminan ketertelusuran yang meliputi aspek Kebun Teregistrasi dan Rumah Kemas Teregistrasi", jelasnya.

Ia mengajak pelaku usaha, eksportir, dan pemerintah daerah untuk mendukung protokol ekspor ini karena mengedepankan prinsip traceability atau ketertelusuran dari proses produksi hingga pengiriman.

"Proses ketertelusuran tersebut melibatkan kerja sama dan koordinasi antar kementerian/lembaga seperti Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan hingga Pemerintah Daerah", pungkas Sahat.

Penulis :
Arian Mesa