billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Aa Gym Apresiasi Penyelenggaraan Haji Ramah Lansia dan Disabilitas, Soroti Ujian yang Harus Disikapi dengan Bijak

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Aa Gym Apresiasi Penyelenggaraan Haji Ramah Lansia dan Disabilitas, Soroti Ujian yang Harus Disikapi dengan Bijak
Foto: Dai Nasional KH Abdullah Gymnastiar, atau yang dikenal sebagai Aa Gym (kanan) bersama Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia (kiri) di sela-sela ibadah haji di Mekkah (sumber: MCH 2025)

Pantau - Dai nasional KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji ramah lansia dan disabilitas pada musim haji 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan Aa Gym saat berada di Makkah, di sela-sela ibadah haji pada Sabtu (31/5/2025).

Aa Gym juga memberikan tuntunan kepada jamaah calon haji agar mampu menyikapi ujian selama haji dengan cara yang benar dan bijak agar hajinya dapat dinikmati dan meraih ke-mabrur-an.

"Supaya kita bisa menyikapi segala ujian haji ini, bayangkan bagaimana dulu Nabi Ibrahim dan Siti Hajar berjuang dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dengan menghadapi segala macam ujian yang sangat berat".

Tantangan Haji Lansia dan Disabilitas Butuh Kepedulian Semua Pihak

Menurut Aa Gym, berbagai ujian pasti dialami oleh jamaah calon haji, khususnya para lansia dan penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan dan hambatan lebih besar dibanding jamaah lainnya.

Ujian tersebut meliputi cuaca ekstrem, kondisi demografis, karakter warga Arab Saudi yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan, hingga sistem penerbitan visa yang lambat.

Sistem pengelolaan baru berbasis multi syarikah juga dinilai belum profesional dan mempengaruhi hampir seluruh aspek operasional ibadah haji.

Dampaknya terlihat pada proses embarkasi, penerbangan, debarkasi, akomodasi, transportasi, distribusi koper, konsumsi, legalitas administrasi seperti kartu nusuk, serta perlindungan dan penanganan kesehatan jamaah.

"Jamaah haji lansia dan disabilitas boleh jadi menghadapi ujian dari jamaah lain yang mungkin kurang maksimal memberi perhatian dan dukungan. Sebaliknya, para lansia dan disabilitas ini juga akan menjadi ujian bagi jamaah haji lainnya, karena hambatan dan kebutuhan yang mereka alami seakan-akan menjadi beban. Jadi sebetulnya semua memang saling menjadi ujian".

Aa Gym menekankan bahwa jika ujian-ujian tersebut disikapi dengan jengkel, marah, menyalahkan, buruk sangka, ghibah, dan mengeluh, maka ujian itu akan terasa semakin berat.

Ia mengingatkan bahwa semua ujian itu sudah terjadi dengan izin Allah SWT.

Karena itu, jamaah diminta meneladani nilai-nilai ke-mabrur-an dari keluarga Nabi Ibrahim AS, di antaranya adalah kepasrahan dan keyakinan bahwa segala takdir dari Allah adalah baik jika disikapi dengan ridha dan sabar.

Namun, sikap pasrah dan sabar tidak berarti mengabaikan usaha, termasuk usaha untuk berkomunikasi secara terbuka guna mengatasi berbagai tantangan.

"Jika memang ada masalah, silakan sampaikan aspirasi atau kritik, tapi tetap dengan santun, jangan sampai ada kebencian. Doakan mereka yang sudah bekerja keras melayani dan mengurus jamaah haji, supaya dibimbing, dimudahkan, diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah".

Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia juga menyoroti bahwa tantangan operasional dalam pelayanan haji dapat memicu gangguan kejiwaan pada jamaah lansia, khususnya yang mengalami atau berisiko mengalami demensia, yang merupakan bentuk disabilitas mental.

Menurutnya, dalam perspektif pemenuhan hak disabilitas, kondisi ini harus diminimalisasi dan jika sudah terjadi perlu dilakukan penguatan mental.

"Tuntunan spiritual yang diberikan oleh Aa Gym ini sangat dibutuhkan, bukan hanya oleh jamaah haji lansia dan disabilitas, tapi juga oleh semua jamaah haji".

Penulis :
Arian Mesa