
Pantau - Bupati Bogor Rudy Susmanto membeberkan sejumlah tantangan dan pencapaian dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya, termasuk penanganan bencana banjir bandang dan longsor serta percepatan pembangunan infrastruktur.
Terjangan Bencana di Awal Kepemimpinan
Rudy Susmanto resmi menjabat sebagai Bupati Bogor pada 20 Februari 2025.
Hanya beberapa hari setelah dilantik, Kabupaten Bogor dilanda banjir bandang dan longsor yang mengakibatkan rumah-rumah terendam serta putusnya sejumlah akses jalan dan jembatan.
Peristiwa tersebut terjadi saat Rudy dalam perjalanan pulang dari retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah.
Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto langsung menemui Rudy di hari pertamanya berkantor di Cibinong.
Rudy menuturkan, "Bencana datang saat kami baru saja dilantik. Saat itu saya dalam perjalanan pulang dari retret kepala daerah di Magelang. Media sosial dan pemberitaan ramai karena banjir dan longsor melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bogor".
Dalam kurun waktu 28 hari, Pemkab Bogor berhasil membuka seluruh akses jalan yang tertimbun dan membangun kembali jembatan yang sempat terputus.
"Kita pastikan masyarakat bisa merayakan Idulfitri dengan suka cita. Semua ini berkat kerja sama seluruh pihak", ungkap Rudy.
Percepatan Infrastruktur dan Rencana Strategis
Selain fokus pada penanganan bencana, Pemkab Bogor melakukan realokasi anggaran sebesar Rp507 miliar.
Anggaran tersebut digunakan untuk percepatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan di Bojonggede, Kemang, Parungpanjang, Rumpin, dan Gunung Sindur.
Pemkab juga memulai pembangunan jalan Malasari–Sukabumi yang belum pernah dibangun secara layak sejak Indonesia merdeka.
Pembangunan jalan ini dilakukan dengan dukungan TNI.
Pemerintah juga menargetkan penyelesaian lanjutan Jalan Bojonggede–Kemang (Bomang) pada 2025 untuk jalan, dan 2026 untuk jembatan penghubungnya.
Proyek Bomang diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Di sisi lain, Rudy juga menyampaikan rencana pembentukan ibu kota Bogor Barat dan Bogor Timur.
Langkah ini ditujukan untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Kabupaten Bogor.
Pemerintah daerah telah mengadakan rapat dengan presidium untuk mempersiapkan otonomi daerah baru tersebut.
Rudy menegaskan, "Kebijakan yang kita ambil dalam 100 hari ini mungkin belum membahagiakan semua pihak. Namun kami terus berproses, karena semua ini untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bogor".
- Penulis :
- Balian Godfrey