Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Timwas Haji DPR Kawal Kinerja Maskapai: Garuda hingga Saudi Airlines Diminta Jaga Standar Layanan untuk Jemaah

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Timwas Haji DPR Kawal Kinerja Maskapai: Garuda hingga Saudi Airlines Diminta Jaga Standar Layanan untuk Jemaah
Foto: Pelayanan transportasi jemaah haji jadi sorotan Timwas DPR, Kawendra minta maskapai jaga konsistensi dari keberangkatan hingga pemulangan(Sumber: Dokumentasi Istimewah).

Pantau - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Kawendra Lukistian, menegaskan pentingnya kesiapan maksimal maskapai penerbangan dalam melayani jemaah haji Indonesia demi kelancaran dan kenyamanan ibadah.

Kawendra yang juga merupakan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, menyebut bahwa pelayanan transportasi adalah salah satu faktor paling krusial dalam penyelenggaraan haji.

Ia meminta seluruh maskapai, mulai dari Garuda Indonesia, Saudi Airlines, hingga Lion Air, menjaga standar pelayanan secara konsisten selama masa penyelenggaraan haji 2025.

Menurut Kawendra, jemaah haji adalah tamu-tamu Allah yang layak mendapatkan fasilitas terbaik agar ibadah mereka dapat dijalani dengan nyaman dan khusyuk.

Rincian Layanan Maskapai dan Komitmen Pemerintah

Dalam rapat sebelumnya bersama Garuda Indonesia, DPR menyoroti sejumlah aspek penting seperti ketepatan waktu penerbangan, kenyamanan kursi, kualitas makanan, dan penanganan bagasi jemaah.

Pelayanan awak kabin dan kru darat juga diminta untuk lebih ramah dan humanis, mengingat banyaknya jemaah lanjut usia yang membutuhkan perhatian khusus.

Sejauh ini, laporan yang diterima DPR menunjukkan bahwa operasional maskapai berjalan tepat waktu, dan hal ini menurut Kawendra harus terus dijaga hingga pemulangan.

Tiga maskapai utama yang melayani jemaah haji Indonesia tahun ini adalah Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.

Garuda Indonesia mengoperasikan 13 armada pesawat dan melayani embarkasi dari Aceh, Medan, Solo, Balikpapan, Makassar, Lombok, serta sebagian Jakarta-Pondok Gede, dengan total 104.172 jemaah dan petugas dalam 287 kelompok terbang.

Saudi Airlines menyiapkan 16 armada untuk melayani embarkasi dari Batam, Palembang, Jakarta-Bekasi, Kertajati, Surabaya, dan sebagian Jakarta-Pondok Gede, mengangkut 102.182 jemaah dan petugas.

Lion Air melayani embarkasi dari Padang dan Banjarmasin dengan 6 armada, mengangkut 11.762 jemaah dan petugas.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan bahwa seluruh transportasi jemaah tahun ini dalam kondisi siap.

Pengawasan Hingga Tanah Suci: Bus Shalawat hingga Transportasi Armuzna

Di Arab Saudi, transportasi antar kota seperti Madinah–Makkah, Jeddah–Makkah, dan rute sebaliknya juga menjadi bagian penting dari layanan.

Selain itu, Bus Shalawat yang melayani antar-jemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram akan beroperasi dalam dua fase, yakni sebelum dan sesudah puncak ibadah haji.

Selama masa puncak ibadah (Armina), yakni 5–15 Dzulhijjah, layanan Bus Shalawat dihentikan sementara untuk fokus pada pergerakan jemaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Kawendra menegaskan bahwa pengawasan oleh DPR tidak berhenti saat keberangkatan saja, tetapi juga berlangsung selama proses pemulangan jemaah ke tanah air.

Ia berharap semua pihak menjaga koordinasi dan responsivitas, serta memastikan bahwa transportasi menjadi awal dan akhir yang baik dari pengalaman ibadah haji para jemaah.

Penulis :
Balian Godfrey

Terpopuler