
Pantau - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan optimisme bahwa LPS dapat menyelamatkan dua Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang sedang bermasalah di Cirebon dan Surabaya.
Pernyataan ini disampaikan Purbaya seusai menghadiri acara "Sumitronomic, Simposium Nasional dan Arah Ekonomi Indonesia" di Jakarta pada Selasa.
"Ada dua, satu di Jawa Barat, satu di Surabaya, yang kita usahakan untuk ada pemecahannya. Kelihatannya akan selamat yang di Cirebon maupun yang di Surabaya," ujarnya.
LPS kini tidak hanya menunggu bank bangkrut untuk memberikan penjaminan, melainkan aktif mencari solusi sebelum kebangkrutan terjadi.
"Let's say pemegang saham atau yang punya dan di situ mau konversi, yang menggunakan dia juga, itu sudah kita dukung. Dan sepertinya akan berhasil," tambahnya.
Dukungan Digitalisasi dan Penguatan Tata Kelola
LPS berkomitmen membantu BPR dan BPR Syariah (BPRS) meningkatkan kinerja melalui transformasi digital.
Langkah ini diwujudkan dengan penyediaan sistem informasi untuk memperkuat tata kelola, pelaporan, dan operasional digital yang efisien.
Sistem tersebut akan diterapkan mulai tahun ini dalam bentuk pilot project di sejumlah BPR/BPRS.
Purbaya menekankan pentingnya pengembangan teknologi informasi agar BPR/BPRS mampu bersaing dan membangun keunggulan kompetitif.
Cadangan Dana LPS Meningkat, Rekening Nasabah Aman
Saat ini LPS memiliki dana cadangan sebesar Rp255 triliun untuk menjamin simpanan nasabah perbankan.
Dana tersebut diproyeksikan naik menjadi Rp270 triliun hingga akhir 2025, seiring dengan pertumbuhan sektor keuangan.
Per Maret 2025, terdapat 15,58 juta rekening BPR/BPRS yang dijamin sepenuhnya oleh LPS, setara dengan 99,98 persen dari total rekening.
- Penulis :
- Balian Godfrey