Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

OJK: Stabilitas Makroekonomi Buka Ruang Ekspansi Kredit, Pertumbuhan Diproyeksi Bounce Back

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

OJK: Stabilitas Makroekonomi Buka Ruang Ekspansi Kredit, Pertumbuhan Diproyeksi Bounce Back
Foto: OJK optimistis pertumbuhan kredit akan pulih seiring stabilitas makroekonomi dan dukungan sektor prioritas seperti UMKM dan perumahan rakyat(Sumber: ANTARA/Rizka Khaerunnisa).

Pantau - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa kondisi makroekonomi domestik semakin stabil, membuka peluang besar bagi pertumbuhan kredit perbankan dalam waktu dekat.

“Kurs rupiah sudah semakin stabil. Kemudian, tingkat suku bunga BI turun. (Tingkat bunga penjaminan) LPS juga turun. Artinya ini membuka ruang untuk terciptanya kondisi yang lebih kondusif dalam konteks mendorong peningkatan kredit ke depannya.”

Ia menegaskan bahwa kondisi likuiditas perbankan saat ini sangat memadai dan tidak menunjukkan adanya masalah signifikan, sehingga mendukung potensi ekspansi kredit lebih lanjut.

Rasio loan to deposit ratio (LDR) per April 2025 tercatat sebesar 87,99 persen, menunjukkan ruang yang cukup luas bagi bank untuk menyalurkan kredit baru.

Tantangan Permintaan Kredit, OJK Yakin Tren Akan Pulih

Tantangan berikutnya, menurut Dian, adalah mendorong peningkatan permintaan kredit dari sektor-sektor prioritas yang tengah didorong pemerintah seperti perumahan rakyat, hilirisasi industri, dan UMKM.

Per April 2025, kredit perbankan tumbuh sebesar 8,88 persen year on year (yoy), sedikit melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,16 persen yoy.

Dian menjelaskan bahwa perlambatan tersebut harus dicermati secara hati-hati, mengingat sebagian bank lebih memilih menempatkan dananya pada Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan imbal hasil menarik di kisaran 6–7 persen.

Meski begitu, ia menekankan bahwa penyaluran kredit tetap menjadi tujuan utama perbankan karena lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Berdasarkan dialog OJK dengan para direktur bisnis bank, perlambatan kredit pada awal tahun ini dipandang sebagai fenomena siklikal.

“Ini (kinerja kredit per April 2025) masih di awal tahun yang kemungkinan akan bounce back. Jangan-jangan ini memang arahnya sekarang sedang bounce back karena kondisi makroekonomi kita sudah juga semakin stabil.”

OJK pun tetap optimistis terhadap prospek pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2025, meski ketidakpastian global tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi secara kolaboratif oleh pemerintah, pelaku usaha, dan regulator.

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun ini berada di kisaran 8–11 persen.

Sementara itu, OJK mempertahankan proyeksi pertumbuhan kredit pada kisaran 9–11 persen sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disampaikan sejak awal tahun.

Penulis :
Balian Godfrey