
Pantau - Mohammad Nuh yang bertindak sebagai khatib Shalat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Jumat (6/6/2025), menyampaikan bahwa defisit kebaikan hanya bisa diatasi dengan tiga cara utama: memohon ampunan kepada Allah, memohon kasih sayang-Nya, serta memperbanyak amal saleh termasuk kurban dan ibadah sosial.
Ia menjelaskan bahwa nikmat dari Allah sangatlah besar dan tak terhitung, sementara kebaikan yang dilakukan manusia kerap terbatas, sehingga menimbulkan ketimpangan yang disebutnya sebagai defisit kebaikan.
Shalat Idul Adha di MAS juga dihadiri oleh Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sekda Provinsi Jatim Adhy Karyono, dan dipimpin oleh imam KH Abdul Hamid Abdullah.
Khutbah bertema “Memperkuat Kepemimpinan dan Kepengikutan untuk Kemaslahatan Umat” tersebut menggarisbawahi pentingnya rasa syukur, tidak hanya atas nikmat yang diberikan tetapi juga terhadap musibah yang berhasil dihindari.
Mohammad Nuh mengutip QS Saba’ ayat 13 bahwa “Sedikit sekali dari hamba-Ku yang pandai bersyukur”, serta menyampaikan kutipan Ibnu Athoillah dalam Al-Hikam bahwa nikmat sering kali baru terasa setelah hilang.
Kurban sebagai ibadah sosial yang konkret dan menyelamatkan
Dalam khutbahnya, Mohammad Nuh membagi manusia menjadi dua golongan: Asy-Syakur yaitu mereka yang selalu bersyukur dalam segala keadaan, dan Asy-Syakir yang hanya bersyukur saat menerima nikmat.
Ia menilai bahwa produktivitas kebaikan manusia saat ini tergolong rendah, bahkan bisa negatif karena nikmat yang ada sering kali disalahgunakan.
Selain dosa-dosa personal, ia juga menyoroti adanya dosa sosial karena abai terhadap permasalahan umat seperti nasib anak yatim, fakir miskin, dan ketimpangan pangan.
Ia mengutip QS Al-Ma’un ayat 1–3 dan menyebut bahwa orang yang mengabaikan tanggung jawab sosial tergolong sebagai pendusta agama.
Mohammad Nuh mengajak umat untuk memperbanyak amal sosial sebagai bentuk konkret ibadah, yang menurutnya menjadi deposito kebaikan untuk masa depan.
Ia menyinggung kisah tiga orang yang terjebak dalam gua dan bisa keluar berkat doa yang bersumber dari amal kebaikan yang pernah dilakukan.
Ia menutup khutbah dengan ajakan kepada seluruh umat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak amal sosial sebagai upaya mengurangi defisit kebaikan.
- Penulis :
- Balian Godfrey