Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Simpan Daging Kurban dengan Benar: Tips Pakar Gizi Unej Agar Nutrisi Terjaga dan Tahan Lama

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Simpan Daging Kurban dengan Benar: Tips Pakar Gizi Unej Agar Nutrisi Terjaga dan Tahan Lama
Foto: Pakar gizi Unej bagikan tips simpan daging kurban agar awet, aman, dan tetap bergizi setelah Idul Adha(Sumber: ANTARA/Dokumen pribadi).

Pantau - Pakar gizi dari Universitas Jember (Unej), Dr Farida Wahyu Ningtyias, membagikan tips menyimpan daging kurban agar tetap awet dan bernutrisi setelah perayaan Idul Adha.

Ia mengingatkan bahwa banyak masyarakat masih bingung bagaimana menyimpan daging dengan benar untuk menghindari kerusakan dan menjaga nilai gizinya.

Suhu Ideal Penyimpanan dan Bahaya Bakteri

Farida menekankan bahwa suhu memegang peranan penting dalam mempertahankan kualitas daging.

Untuk penyimpanan di lemari es (chiller), suhu optimal adalah antara 0 hingga 4 derajat Celsius.

Dalam suhu tersebut, daging utuh atau potongan bisa bertahan selama 3–5 hari, sementara daging cincang hanya 1–2 hari.

Ia menjelaskan bahwa pada suhu tersebut aktivitas mikroorganisme dan enzim masih terjadi, tetapi melambat.

Menjaga suhu di bawah 4 derajat Celsius sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella dan E. coli.

Untuk penyimpanan jangka panjang, Farida menyarankan menggunakan freezer bersuhu −18 derajat Celsius atau lebih rendah.

Dalam suhu ini, daging potong dapat bertahan hingga 12 bulan dan daging cincang hingga 4 bulan.

Pembekuan dalam suhu ideal mampu menghentikan pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat degradasi gizi.

Nutrisi Tetap Terjaga dan Cara Mencairkan yang Aman

Farida menjelaskan bahwa nutrisi penting seperti protein, zat besi, vitamin B12, dan zinc tetap bisa terjaga meskipun dibekukan.

Namun, vitamin larut air seperti B1 (tiamin) bisa mengalami sedikit penurunan selama penyimpanan jangka panjang.

Ia juga menekankan pentingnya metode pencairan daging beku yang benar untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Dua metode yang direkomendasikan adalah mencairkan di dalam lemari es pada suhu sekitar 4 derajat Celsius atau mencairkan dalam air dingin dengan daging dibungkus rapat.

Pada metode air dingin, suhu air disarankan sekitar 15 derajat Celsius dan harus diganti setiap 30 menit, dengan durasi pencairan sekitar 2–3 jam.

Farida tidak menyarankan pencairan di suhu ruang karena meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri, maupun dengan microwave karena pemanasan tidak merata dan bisa berbahaya jika tidak langsung dimasak.

Kenali Tanda Daging Rusak dan Hindari Freezer Burn

Masyarakat juga diimbau mengenali tanda-tanda penurunan kualitas daging, seperti perubahan warna menjadi abu-abu, kehijauan, atau coklat gelap, bau tidak sedap, dan tekstur berlendir.

Farida menjelaskan tentang fenomena freezer burn, yaitu munculnya bercak kering dan perubahan warna pada permukaan daging akibat dehidrasi dan oksidasi selama penyimpanan beku yang terlalu lama atau kemasan yang tidak kedap udara.

Freezer burn dapat menyebabkan hilangnya protein larut, penurunan kadar vitamin, serta menurunnya kualitas rasa dan tekstur daging.

Penulis :
Balian Godfrey