
Pantau - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk tidak panik menghadapi peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia, termasuk Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Emil menyatakan, "Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan".
Ia menegaskan bahwa meskipun beberapa negara mengalami peningkatan kasus dengan varian virus yang berbeda-beda, tingkat transmisi dan angka kematian masih tergolong rendah, termasuk di Indonesia.
Saat ini, Indonesia telah berada dalam status endemis sesuai Keputusan Presiden Nomor: 17 Tahun 2023, yang berarti kasus masih ada namun dalam kondisi terkendali.
Tren Kasus Menurun dan Imbauan Pencegahan
Emil memaparkan bahwa tren kasus COVID-19 secara nasional terus menurun, dengan 28 kasus tercatat pada pekan ke-19 tahun 2025 dan hanya tiga kasus pada pekan ke-20.
Varian dominan yang tercatat adalah MB.1.1.
Di Jawa Timur, hanya dua kasus dilaporkan sepanjang tahun 2025, masing-masing terjadi pada Januari dan Mei, dan keduanya telah dinyatakan sembuh.
Untuk menjaga kesehatan, Emil mengimbau masyarakat agar tetap menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Ia juga mengingatkan pentingnya penggunaan masker saat sakit atau berada di tempat umum yang ramai.
"Jika merasa kurang sehat atau mengalami gejala flu, wajib menggunakan masker untuk mencegah penularan", kata Emil.
Gejala umum COVID-19 yang perlu diwaspadai antara lain demam, kelelahan, batuk kering, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, diare, sakit kepala, dan hilangnya penciuman.
"Bila mengalami gejala dan memiliki riwayat kontak dengan penderita, segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan", imbuh Emil.
Pemantauan dan Sosialisasi oleh Dinkes Jatim
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Erwin Astha Triyono menambahkan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan kasus COVID-19 di wilayahnya.
Dinkes Jatim juga aktif menyosialisasikan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan dan Plt Gubernur Jatim terkait kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus.
Pemantauan data dilakukan melalui aplikasi SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon), serta surveilans ILI (Influenza Like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infection).
- Penulis :
- Arian Mesa