Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wagub Banten Apresiasi Ngadu Bedug Sebagai Warisan Islam dan Budaya Lokal

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Wagub Banten Apresiasi Ngadu Bedug Sebagai Warisan Islam dan Budaya Lokal
Foto: Tiga Tradisi Banten Tembus Agenda Wisata Nasional KEN 2025(Sumber: ANTARA/Desi Purnama Sari)

Pantau - Tiga tradisi lokal di Banten resmi masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, yakni Ngadu Bedug dari Kabupaten Pandeglang, Seba Badui, dan Seren Taun Cisungsang dari Kabupaten Lebak.

Pengakuan Nasional terhadap Tradisi dan Potensi Wisata Daerah

Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menyampaikan pengumuman tersebut saat membuka tradisi Ngadu Bedug di Pandeglang pada Sabtu malam.

Ia menilai masuknya tiga tradisi itu dalam KEN sebagai bentuk pengakuan terhadap nilai budaya dan potensi wisata Banten.

Menurutnya, pelestarian tradisi akan memperkuat identitas budaya sekaligus menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tradisi Ngadu Bedug disebut sebagai warisan budaya Islam yang mengakar kuat di masyarakat Pandeglang dan akan dijadikan agenda tahunan pemerintah daerah.

Ngadu Bedug bukan sekadar lomba menabuh bedug, melainkan juga ekspresi kolektif yang memadukan unsur musik tradisional, kebersamaan kampung, dan kekayaan lokal.

Acara ini dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, seperti saat Idul Adha, dan tahun ini diikuti oleh sedikitnya 20 kampung.

Jaga Nuansa Religius dalam Tradisi Budaya

Wagub Dimyati menekankan pentingnya menjaga unsur keislaman dalam pelaksanaan tradisi, seperti melalui marawis, hadroh, dan silat.

Ia menyatakan bahwa setiap tahun kualitas pelaksanaan Ngadu Bedug terus meningkat, baik dari sisi teknis maupun partisipasi masyarakat.

Ia juga menegaskan komitmen untuk terus hadir dan mendukung pelestarian budaya Islam tradisional yang menjadi ciri khas Banten.

Dengan masuknya tiga tradisi tersebut ke KEN 2025, Pemerintah Provinsi Banten berharap dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya daerah.

Penulis :
Balian Godfrey