
Pantau - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah kepolisian yang menangkap tujuh anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) yang diduga melakukan aksi premanisme dan pungutan liar terhadap sopir truk di wilayah Kabupaten Tangerang.
Sahroni menyebut penangkapan tersebut sebagai tindakan tegas yang patut diapresiasi, mengingat praktik pungli oleh ormas kerap menyasar pedagang pasar dan sopir truk yang berjuang mencari nafkah.
"Makanya, saya juga minta polisi agar makin sering melakukan sweeping proaktif seperti ini, jangan biarkan premanisme berkembang di jalanan".
Premanisme Rugikan Perekonomian Rakyat Kecil
Penangkapan tujuh pelaku dilakukan oleh Polresta Tangerang usai mereka kedapatan melakukan pemalakan terhadap sopir truk yang melintas di jalur Desa Sukadiri dan Desa Gintung, Kabupaten Tangerang, Banten.
Sahroni menilai aksi tersebut sangat keterlaluan karena para pelaku telah lama merugikan masyarakat kecil.
Menurutnya, para sopir truk telah menjadi korban pemerasan yang terus-menerus di jalanan tanpa perlindungan yang memadai.
"Kasihan mereka sudah lelah bekerja keras, dengan penghasilan yang tidak seberapa, tapi masih juga dipalak".
Ia mengajak para korban untuk tidak tinggal diam dan melaporkan aksi premanisme ke pihak kepolisian.
"Maka bagi korban, jangan lagi takut dan diam, laporkan ke polisi. Saya jamin polisi bakal usut. Apalagi Presiden juga sudah komitmen berantas premanisme yang susahkan rakyat".
Sahroni menegaskan bahwa negara berkewajiban memberi rasa aman bagi warganya, terutama kelompok masyarakat kecil yang justru memiliki kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
Ia juga menyayangkan masih banyak pedagang pasar dan pekerja jalanan yang memilih diam karena merasa tidak berdaya, padahal mereka layak mendapat perlindungan dari negara.
- Penulis :
- Arian Mesa