Pantau - Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 tercatat sebesar 152,5 miliar dolar AS, tidak berubah signifikan dibandingkan bulan sebelumnya dan tetap menunjukkan ketahanan eksternal yang kuat.
Bank Indonesia menyatakan bahwa stabilnya cadangan devisa tersebut didorong oleh penerimaan pajak dan jasa, serta aliran devisa dari sektor minyak dan gas.
"Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerimaan devisa migas," ungkap keterangan resmi BI.
Cadangan devisa juga digunakan untuk kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta intervensi dalam rangka menjaga kestabilan nilai tukar rupiah di tengah dinamika pasar keuangan global yang tidak menentu.
Di Atas Standar Internasional, Cadangan Devisa Jaga Stabilitas Ekonomi
Posisi cadangan devisa saat ini setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Angka ini jauh melampaui standar kecukupan internasional yang hanya 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai posisi cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, menjaga stabilitas makroekonomi nasional, serta memperkuat sistem keuangan.
Ke depan, BI memperkirakan cadangan devisa akan tetap memadai seiring ekspor yang stabil, surplus transaksi modal dan finansial, serta persepsi positif investor terhadap perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia juga menyampaikan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga ketahanan eksternal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
