
Pantau - Sebanyak 477 jemaah haji Indonesia yang terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, dan jemaah risiko tinggi telah berhasil mengikuti program safari wukuf di Arafah yang diselenggarakan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Para peserta telah dikembalikan ke hotel masing-masing di Makkah, sebagian pada siang hari dan sisanya dijadwalkan tiba malam harinya.
Program Khusus untuk Jemaah dengan Keterbatasan Fisik
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menjelaskan bahwa program ini dikhususkan bagi jemaah yang mengalami kendala fisik, penyakit bawaan, atau keterbatasan mobilitas yang menyulitkan pelaksanaan wukuf secara mandiri.
Sebelum puncak ibadah haji, para peserta safari wukuf diinapkan sementara di hotel transit untuk persiapan.
Hilman menyampaikan apresiasi tinggi kepada 120 petugas yang telah melayani peserta dengan penuh ketelatenan dan kesungguhan.
Akan Dikembangkan Jadi Program Unggulan
Kementerian Agama berkomitmen menjadikan safari wukuf sebagai program unggulan di masa mendatang dan akan menginformasikan program ini secara resmi kepada Pemerintah Arab Saudi.
Meski demikian, Hilman berharap jumlah peserta safari wukuf dapat berkurang di masa depan sebagai tanda meningkatnya istithaah atau kesiapan fisik dan kesehatan jemaah haji.
Dari 2.600 jemaah yang diusulkan mengikuti program ini tahun ini, hanya 477 yang akhirnya memenuhi kriteria.
Menurut Hilman, peningkatan istithaah merupakan salah satu indikator penting keberhasilan pembinaan jemaah sebelum keberangkatan.
- Penulis :
- Balian Godfrey