
Pantau - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa Indo Defence 2025 menjadi momentum penting bagi industri pertahanan dalam negeri untuk menunjukkan eksistensinya di mata dunia internasional.
Ia mendorong partisipasi aktif perusahaan-perusahaan nasional seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk menampilkan inovasi dan kemampuan produksi alutsista karya anak bangsa.
“Indo Defence saat ini akan menunjukkan kepada masyarakat luas berbagai produksi industri pertahanan, antara lain dari PT Pindad, yaitu Maung electronic vehicle EV, Ranpur Harimau, dan Senjata SS3,” ujar Sjafrie.
Sementara PT PAL menampilkan produk unggulan sektor maritim seperti kapal Fregat Merah Putih, kapal bantu rumah sakit, dan Landing Platform Deck.
PT Dirgantara Indonesia juga turut ambil bagian dalam proyek modernisasi jet tempur F-15 sebagai bagian dari penguatan kapabilitas udara nasional.
Produk Nasional Juga Ditujukan untuk Sipil, 1.180 Peserta Tampil di Ajang Bergengsi Ini
Selain alutsista militer, beberapa perusahaan dalam negeri juga menampilkan produk yang relevan untuk kebutuhan masyarakat sipil.
Sjafrie menyebutkan PT LEN menampilkan produk seperti Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Combat Management System, sepeda motor listrik, dan becak listrik sebagai inovasi untuk transportasi ramah lingkungan.
Indo Defence 2025 diikuti oleh 1.180 peserta eksibisi dari 42 negara sahabat, terdiri dari 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri.
Produsen luar negeri juga menampilkan ragam kendaraan tempur, pesawat tempur, serta berbagai sistem senjata canggih.
Sjafrie berharap Indo Defence menjadi panggung global bagi pengenalan lebih luas terhadap alutsista buatan Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja sama dan kontrak strategis antara pelaku industri pertahanan nasional dan internasional.
- Penulis :
- Balian Godfrey