
Pantau - Pelaku usaha hotel dan restoran didorong untuk bersikap adaptif terhadap kondisi perekonomian saat ini dengan cara melakukan reorientasi pasar, terutama mengurangi ketergantungan terhadap pasar berbasis anggaran pemerintah.
Pengamat pariwisata Taufan Rahmady menyatakan bahwa sektor perhotelan dan restoran memiliki peluang untuk memperluas jangkauan pasar demi membangun ketahanan usaha.
Menurutnya, industri ini perlu mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah pusat maupun daerah, mengingat adanya potensi penyesuaian kebijakan seperti efisiensi anggaran.
"Sektor swasta itu bisa jadi tulang punggung. Jadi, tidak hanya bergantung pada pemerintah saja, tetapi juga pada kerja sama swasta," ujar Taufan.
Ia menyarankan agar kerja sama dilakukan melalui agen perjalanan, pemandu wisata, pelaku pariwisata, dan pelaku UMKM.
Inovasi, Diversifikasi, dan Kolaborasi Jadi Kunci Keberlanjutan
Peneliti Ekonomi dari Core Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menegaskan bahwa ketergantungan pada kegiatan pemerintah bukan strategi jangka panjang yang sehat bagi pelaku usaha.
Ia menyarankan agar pelaku usaha hotel dan restoran mulai fokus pada inovasi konkret guna mendukung keberlanjutan bisnis mereka.
"Inovasi bukan melulu soal teknologi tinggi, bisa dimulai dari efisiensi internal, diversifikasi produk, hingga kolaborasi dengan sektor lain," tutur Yusuf.
Yusuf juga menyarankan hotel untuk mengembangkan model coworking space sebagai bentuk diversifikasi layanan, serta memperluas segmentasi pasar.
Sementara itu, restoran bisa mempertimbangkan layanan katering berbasis langganan serta mengembangkan produk makanan kemasan siap saji yang dipasarkan secara digital.
Ia menilai masih banyak peluang kerja sama dengan perusahaan skala menengah untuk mendukung kebutuhan internal seperti pelatihan, acara perusahaan, dan pengadaan konsumsi.
Hotel dan restoran juga didorong membangun relasi langsung dengan komunitas, korporasi lokal, serta UMKM lain di wilayah sekitar.
"Menurut saya ini peluang. Kadang pelaku usaha luput karena terlalu fokus pada kontrak besar dari pemerintah," kata Yusuf.
Ia juga mengingatkan bahwa pasar dari pemerintah tetap ada, namun perlu disikapi dengan penyesuaian strategi.
"Jangan dilupakan juga pasar dari pemerintah tetap ada hanya memang ada penyesuaian. Oleh karena itu, menjaga pasar dengan konsumen pemerintah juga perlu tetap dilakukan," tambahnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey