Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Luhut Optimistis Target Pertumbuhan 8 Persen Bisa Tercapai Lewat Program Prioritas Prabowo

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Luhut Optimistis Target Pertumbuhan 8 Persen Bisa Tercapai Lewat Program Prioritas Prabowo
Foto: Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Tembus 8 Persen, Luhut: Program Prabowo Jadi Kunci(Sumber: ANTARA/Imamatul Silfia)

Pantau - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meyakini bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen masih realistis dicapai berkat program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Keyakinan ini disampaikan Luhut menanggapi revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia dan IMF yang sama-sama memangkas angka prediksi untuk tahun 2025 menjadi 4,7 persen.

Bank Dunia menurunkan proyeksi dari 5 persen ke 4,7 persen, sedangkan IMF merevisi dari 5,1 persen menjadi stagnan di angka 4,7 persen hingga 2026.

"Program yang dibuat Presiden Prabowo itu kan sangat bagus, ya. Itu bisa membuat pemerataan langsung, membuat simpul-simpul ekonomi baru", ujar Luhut.

Makan Bergizi Gratis hingga Komoditas Unggulan Jadi Pengungkit

Luhut menilai salah satu program strategis yang akan berdampak langsung pada ekonomi adalah Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia menyebut apabila seluruh program tersebut dijalankan secara konsisten, maka target 8 persen bisa tercapai pada 2028, 2029, atau 2030.

"Kalau kita konsisten terhadap ini, menurut hemat saya, angka (target pertumbuhan) itu di 2028, 2029, 2030 itu masih bisa tercapai", kata Luhut.

Ia juga menyebutkan sejumlah komoditas yang dinilai punya potensi besar mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti kemenyan yang memiliki pasar global hingga 23 miliar dolar AS.

Selain itu, komoditas unggulan lain yang disebut antara lain parfum, lobster, abalone, dan rumput laut.

Terkait rumput laut, ia mengatakan sudah ada investor yang tertarik, termasuk dari Badan Pengelola Investasi Daya Nagata Nusantara (BPI Danantara).

"Sekarang sudah datang dari pemerintah sendiri, Danantara. Tinggal menunggu hasil studi yang dibuat oleh Berkeley University dengan Indonesia dan yang saya sebut di Buleleng dan di Lombok, juga dengan pihak China", jelas Luhut.

Penulis :
Balian Godfrey