
Pantau - Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto mengumumkan bahwa holding industri pertahanan Defend ID resmi ditetapkan sebagai komponen pendukung pertahanan negara.
Pengumuman tersebut disampaikan pada hari kedua penyelenggaraan Indo Defence Expo & Forum yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 12 Juni 2025.
Defend ID merupakan holding yang terdiri dari lima BUMN pertahanan, yaitu PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT PAL Indonesia, PT Dahana, dan PT Len Industri (Persero).
"Kami kemarin sudah menetapkan beberapa komponen cadangan, cuma sampai sekarang kami belum menetapkan komponen pendukung. Jadi, yang mulai dari awal ini kami tetapkan adalah yang langsung berada di bawah binaan Kementerian Pertahanan. Ada lima Defend ID, dari PT Len, PTDI, PT Pindad, PT Dahana, dan PT PAL", ujar Donny.
Menurutnya, seluruh anggota holding telah bersedia ditetapkan sebagai komponen pendukung dan telah memenuhi seluruh proses verifikasi sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Jadi, ini merupakan salah satu amanat dari Undang-Undang Dasar. Mereka semua adalah komponen pendukung. Artinya, kalau suatu saat kita membutuhkan kebutuhan dukungan-dukungan untuk kita memperkuat komponen utama dan komponen cadangan. Ini mereka nanti bisa dilibatkan", lanjutnya.
Peran Strategis Industri Pertahanan dalam Sistem Pertahanan Semesta
Donny menjelaskan bahwa penetapan ini berkaitan erat dengan operasionalisasi alat utama sistem senjata (alutsista) yang digunakan oleh TNI.
"Sangat terkait dengan alutsista yang dimiliki, yang dioperasionalkan oleh TNI, sehingga itulah persyaratan yang kita butuhkan", ungkapnya.
Ia menekankan bahwa Indonesia menganut sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh elemen bangsa, termasuk sektor industri nasional.
"Mungkin nanti tidak hanya (industri) pertahanan saja, ya. Semua industri itu juga bisa nantinya mendukung terkait dengan pertahanan negara itu kami akan dekati, kami akan sampaikan bahwa pertahanan itu urusan kita semua. Pertahanan kita semesta sehingga tentunya kami harapkan mereka semuanya akan bersedia untuk menjadi komponen pendukung pertahanan negara", tutupnya.
Pameran Indo Defence, Indo Marine, dan Indo Aerospace 2025 dibuka secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu, 11 Juni 2025, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Pameran tersebut sempat dijadwalkan berlangsung pada November 2024, namun ditunda karena Indonesia sedang berada dalam masa transisi pemerintahan.
Penyelenggaraan pameran digelar kembali pada 11–14 Juni 2025 dan diikuti oleh 1.180 perusahaan dari 42 negara.
Beberapa negara yang menjalin kerja sama pertahanan dengan Indonesia dan turut hadir dalam pameran ini di antaranya adalah Amerika Serikat, Turki, dan Prancis.
- Penulis :
- Arian Mesa