
Pantau - Pemerintah Kabupaten Pacitan resmi menambah jumlah Rombongan Belajar (Rombel) Sekolah Rakyat (SR) dari dua kelas menjadi empat kelas menyusul tingginya minat masyarakat terhadap program pendidikan nonformal tersebut.
Penambahan rombel ini dilakukan setelah Dinas Sosial Pacitan menerima banyak permintaan dari warga yang ingin mendaftarkan anak-anak mereka ke Sekolah Rakyat.
Plt Kepala Dinas Sosial Pacitan, Khemal Pandu Pratikna mengatakan bahwa pengajuan penambahan kuota rombel telah diajukan ke Kementerian Sosial (Kemensos).
"Animo masyarakat sangat tinggi. Setelah diseleksi berdasarkan data kesejahteraan, tercatat ada 200 anak dari desil 1 dan 2 yang berminat".
Persetujuan dari Kemensos diberikan pada awal Juni 2025, sehingga jumlah resmi rombel SR di Pacitan kini menjadi empat kelas.
Seleksi Siswa dan Persiapan Pembelajaran
Saat ini, Dinas Sosial Pacitan tengah melaksanakan proses seleksi siswa yang meliputi tes minat dan bakat, kebugaran, kesehatan, dan wawancara.
"Hasil sementara, ada 100 siswa yang lolos seleksi utama, ditambah 10 persen sebagai cadangan. Jadi total 110 calon siswa siap masuk SR".
Pemkab Pacitan juga telah menyiapkan lahan seluas lima hektare di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan untuk pembangunan dan pengembangan fasilitas SR.
Pacitan ditunjuk sebagai salah satu dari 53 daerah pelaksana program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program ini bertujuan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu melalui jalur nonformal.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa pembelajaran SR dijadwalkan dimulai pada 14 Juli 2025 di 100 titik lokasi.
"Direncanakan pembelajaran mulai tanggal 14 Juli 2025 di 100 titik dengan jumlah murid hampir 10 ribu pada jenjang SD, SMP, dan SMA".
Kemensos juga tengah melakukan sosialisasi pembukaan seleksi formasi guru untuk Sekolah Rakyat.
Pendaftaran guru akan dilakukan secara daring melalui aplikasi Kemensos pada 16 hingga 17 Juni 2025.
- Penulis :
- Arian Mesa