Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jemaah Haji Asal Mataram Wafat Sesaat Tiba di Tanah Air, Sempat Dirawat di RSUD Mandalika

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Jemaah Haji Asal Mataram Wafat Sesaat Tiba di Tanah Air, Sempat Dirawat di RSUD Mandalika
Foto: Jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 3 Embarkasi Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, saat penyambutan kepulangan di Gedung Bir Ali, Asrama Haji Embarkasi Lombok (sumber: Kominfo Mataram)

Pantau - Seorang jemaah haji asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, bernama ST Fatimah Muhamad (58) meninggal dunia sesaat setelah tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok pada Sabtu (14/6) petang.

ST Fatimah Muhamad merupakan anggota Kloter 3 Embarkasi Lombok.

Ia sempat mendapatkan pertolongan medis di RSUD Mandalika, Lombok Tengah, setelah turun dari pesawat.

Namun, nyawanya tidak tertolong akibat komplikasi hipertensi yang didiagnosis sebagai hypertensive emergency.

"Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan akibat kondisi yang didiagnosis mengalami hypertensive emergency. Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan selalu sabar," ungkap Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang.

Dengan meninggalnya ST Fatimah Muhamad, jumlah jemaah haji Kloter 3 yang meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang.

Dua orang lainnya diketahui wafat di Tanah Suci sebelum pelaksanaan puncak ibadah haji.

"Sedangkan, Fatimah wafat setelah tiba di tanah air," katanya.

Pemkot Mataram Tetap Sambut Jamaah Haji Kloter 3 di Asrama Haji

Meskipun terjadi musibah, Pemerintah Kota Mataram tetap melaksanakan acara penyambutan bagi jemaah haji Kloter 3.

Penyambutan dilakukan di Gedung Bir Ali, Asrama Haji Embarkasi Lombok.

Jamaah diterima langsung oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana bersama jajaran pemerintah kota dan perwakilan dari Kementerian Agama Kota Mataram serta Provinsi NTB.

Wali Kota Mataram menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada seluruh jemaah atas perjuangan mereka dalam menunaikan rukun Islam kelima.

Ia juga menyoroti adanya perubahan sistem pelayanan haji tahun ini yang menggantikan sistem sebelumnya.

"Kami memahami betapa tidak mudahnya menyesuaikan diri dengan sistem baru tersebut," katanya.

"Namun, semua itu harus dimaknai sebagai ujian dan cobaan untuk menumbuhkan kesabaran serta tawakal kita kepada Allah SWT," ujarnya.

Wali kota turut mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan para haji yang telah wafat agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT serta hajinya dinilai sebagai haji yang mabrur.

" Kami bersama Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) akan terus mengevaluasi dan memperbaiki penyelenggaraan haji ke depan, demi kenyamanan dan keselamatan para calon tamu Allah," katanya.

Penulis :
Arian Mesa