
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melemah pada perdagangan Senin, 16 Juni 2025, akibat tekanan dari sentimen global yang kian membayangi.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyebutkan bahwa faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG berasal dari meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta kebijakan moneter sejumlah bank sentral dunia.
"Secara teknikal, diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level MA200 di sekitar 7.132 hingga level support di 7.100," kata Ratna Lim.
Pasar saat ini mencermati perkembangan konflik antara Israel dan Iran yang memanas sejak serangan balasan pada Jumat, 13 Juni.
Lonjakan harga minyak mentah hingga hampir 7 persen akibat konflik tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan energi dan lonjakan inflasi global.
Di sisi lain, negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya juga menciptakan kewaspadaan, terlebih menjelang berakhirnya masa jeda tarif selama 90 hari yang diberlakukan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump, pada 8 Juli mendatang.
Sentimen Bank Sentral dan Performa Pasar Global
Selain geopolitik dan dagang, perhatian investor juga tertuju pada kebijakan moneter bank sentral utama dunia, termasuk The Fed, People's Bank of China (PBoC), Bank of Japan (BoJ), Bank of England (BoE), dan Bank Indonesia (BI).
Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, sementara bank sentral lainnya dari Swiss, Swedia, Norwegia, Turki, Brasil, Filipina, dan Taiwan turut diamati pasar.
US 10-year Bond Yield tercatat naik 5 basis poin menjadi 4,41 persen, menambah tekanan pada pasar ekuitas.
Bursa saham global juga menunjukkan pelemahan pada Jumat, 13 Juni.
Di Eropa, indeks FTSE 100 Inggris turun 0,39 persen, Euro Stoxx 50 turun 1,31 persen, DAX Jerman melemah 1,07 persen, dan CAC Prancis turun 1,04 persen.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat juga melemah secara serempak.
Indeks Dow Jones turun 769,83 poin atau 1,79 persen dan ditutup di level 42.197,79.
S&P 500 terkoreksi 1,13 persen menjadi 5.976,97, sedangkan Nasdaq Composite turun 1,30 persen ke level 19.406,83.
Dengan sejumlah tekanan eksternal tersebut, pelaku pasar diharapkan mencermati potensi pelemahan IHSG lebih lanjut pada awal pekan ini.
- Penulis :
- Balian Godfrey