Pantau - PT Mitra Natura Raya (MNR) mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi 11th International Congress on Education in Botanic Gardens (ICEBG) yang digelar di Seoul, Korea Selatan pada 9–13 Juni 2025.
Kehadiran MNR sebagai delegasi Indonesia memperkuat posisi strategis dalam pengelolaan kebun raya, khususnya karena MNR merupakan mitra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mengelola empat kebun raya utama: Kebun Raya Bogor, Cibodas, Purwodadi, dan Bali.
Kongres internasional ini mengangkat tema “Education for Change: The Role of Botanic Gardens in Addressing Global Challenges” dan diselenggarakan oleh Korea National Arboretum bekerja sama dengan Botanic Gardens Conservation International (BGCI), dengan partisipasi berbagai delegasi dari kebun raya dunia.
MNR Paparkan Regulasi dan Kemitraan Strategis
Direktur Pengelola Kebun Raya MNR, Marga Anggrianto, hadir sebagai pembicara utama dalam sesi bertajuk “Education and Research for Plant Conservation and Sustainable Management in Indonesia” pada hari pertama kongres.
Dalam presentasinya, Marga menjelaskan kerangka hukum pengelolaan kebun raya di Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2023.
Ia juga memaparkan skema kemitraan pemerintah-swasta dalam pengelolaan kebun raya yang dinilai sebagai contoh sukses model sustainable management di Asia Tenggara.
“Kolaborasi pengelolaan kebun raya merupakan bentuk nyata implementasi agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), untuk edukasi dan pelestarian biodiversitas demi masa depan generasi mendatang,” ungkapnya.
Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Sorotan Panel Internasional
Pada sesi panel hari ketiga, 11 Juni 2025, Marga kembali tampil sebagai narasumber bersama direktur kebun raya dari Amerika Serikat, Jerman, Ukraina, dan Malaysia.
Sesi tersebut mengangkat tema “Interdisciplinary Approach to Botanic Garden Education: Integrating Science, Art and the Humanities”, yang menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif lintas disiplin dalam pengembangan fungsi edukatif kebun raya.
Diskusi yang berlangsung dalam panel tersebut membahas bagaimana sains, seni, dan humaniora dapat digabungkan untuk memperluas dampak edukatif dan konservatif kebun raya di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan penurunan keanekaragaman hayati.
Kongres ICEBG yang rutin diadakan setiap tiga hingga empat tahun sekali ini menjadi ajang penting pertukaran gagasan, pengalaman, dan inovasi antarpraktisi kebun raya dari berbagai belahan dunia.
- Penulis :
- Arian Mesa
