Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Prabowo Tolak Hadiri Forum G7 Pilih SPIEF 2025 Bersama Putin, Eddy Soeparno: Langkah Diplomasi Tepat

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Prabowo Tolak Hadiri Forum G7 Pilih SPIEF 2025 Bersama Putin, Eddy Soeparno: Langkah Diplomasi Tepat
Foto: Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menjadi pembicara dalam Bimtek Bela Negara Anggota DPRD PAN (sumber: Humas PAN)

Pantau - Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk tidak menghadiri undangan Forum G7 dan memilih memenuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang menjadi perhatian dunia internasional.

Langkah Presiden Prabowo mendapat apresiasi dari Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, yang menyebut keputusan tersebut sebagai bentuk diplomasi yang tepat dan strategis.

"Ini langkah diplomasi yang strategis, tepat dan juga menunjukkan konsistensi Indonesia pada politik luar negeri yang menolak segala bentuk penjajahan dan atau serangan atas kedaulatan negara lain," ungkapnya.

Eddy juga menyoroti posisi negara-negara G7 yang disebutnya mendukung Israel atas nama membela diri.

"Apalagi terbukti kemudian di antara kesepakatan negara G7 adalah mendukung Israel dengan alasan membela diri. Langkah Presiden Prabowo tidak menghadiri forum G7 adalah keputusan terbaik," ujarnya.

Diplomasi Ekonomi dan Panggung Global

Pernyataan tersebut disampaikan Eddy Soeparno saat menjadi pembicara dalam acara Bimbingan Teknis Bela Negara Anggota DPRD PAN bertema Peran Anggota Legislatif dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa di Tengah Dinamika Politik.

Acara berlangsung di Universitas Indonesia Mandiri, Lampung Selatan, pada Kamis, 19 Juni.

Sebagai seorang Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia, Eddy menyatakan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF 2025 adalah tonggak penting bagi posisi Indonesia di panggung global.

"Pilihan untuk hadir dalam SPIEF 2025 ini adalah wujud diplomasi ekonomi aktif Indonesia yang semakin kuat dalam menghadapi situasi global yang kompleks dan semakin dinamis," tegasnya.

Fokus pada Konflik Timur Tengah

Lebih lanjut, Eddy Soeparno meyakini bahwa pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Vladimir Putin akan membahas respons konkret terhadap konflik Israel–Palestina.

Pertemuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan langkah diplomatik yang mendorong perdamaian dan meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

"Peran aktif diplomasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan. Apalagi Presiden Prabowo konsisten dengan Politik Bebas-Aktif dan amanat konstitusi untuk menolak segala bentuk penjajahan dan penindasan," ia mengungkapkan.

Penulis :
Arian Mesa
Editor :
Tria Dianti