
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) harus menjadi lokomotif inovasi dan solusi dalam menghadapi disrupsi teknologi yang telah mengubah lanskap dunia kerja secara drastis.
"Disrupsi teknologi telah mengubah lanskap dunia kerja secara signifikan. Banyak pekerjaan yang kini digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan," ujar Khofifah saat membuka Forum Majelis Senat Akademik PTNBH.
Teknologi Harus Memberdayakan, Bukan Menggantikan
Menurut Khofifah, PTNBH harus hadir di garis depan dalam menjawab tantangan zaman serta menciptakan peluang kerja baru berbasis inovasi.
Ia mencontohkan praktik digitalisasi dalam pengelolaan peternakan ayam petelur di Blitar, yang hanya mempekerjakan tiga orang untuk menangani 24 ribu ayam berkat penerapan otomasi.
"Ini menjadi refleksi bahwa teknologi bisa menggantikan manusia jika tidak ada adaptasi. Maka dibutuhkan inovasi yang tidak hanya canggih, tetapi juga memberdayakan," ujarnya.
Khofifah menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, termasuk rendahnya serapan tenaga kerja akibat transformasi digital.
Kolaborasi PTNBH dan Pemda untuk Daya Saing Bangsa
Forum Majelis Senat Akademik PTNBH diharapkan menjadi ruang kolaboratif antara PTNBH dan pemerintah daerah dalam memperkuat daya saing dan kemandirian bangsa.
"Permasalahan masyarakat saat ini membutuhkan buah pikiran dan solusi dari para akademisi. Dunia kampus harus menunjukkan bahwa mereka bukan hanya mencetak lulusan, tetapi juga menciptakan perubahan," ucap Khofifah.
Ia mendorong penguatan konsep Kampus Berdampak dan Pendidikan Tinggi Berdampak, sejalan dengan prinsip Birokrasi Berdampak yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Semua program dan anggaran, menurutnya, harus memberikan dampak nyata dan terukur terhadap masyarakat.
Pemprov Jatim juga fokus menghubungkan lulusan SMK dan SMA dengan dunia kerja melalui program SMA Double Track.
Forum PTNBH Angkat Isu Sinkronisasi Pendidikan
Forum Majelis Senat Akademik PTNBH ini diikuti oleh 170 delegasi dari 24 PTNBH dan berlangsung selama dua hari.
Wakil Rektor I Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr. Martadi, menyampaikan bahwa tema forum kali ini adalah "Mengkaji Ulang SPMB untuk Sinkronisasi dengan Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah".
Prof. Syafrizal dari Universitas Andalas menilai forum ini sebagai wadah strategis untuk memperkuat peran PTNBH dan pendampingan terhadap pimpinan serta rektor dalam memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
- Penulis :
- Balian Godfrey