
Pantau - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia, khususnya untuk gelombang kedua yang tiba di Madinah menjelang fase kepulangan.
Penempatan Hotel Strategis dan Konsumsi Rasa Nusantara
Dalam kunjungannya ke beberapa hotel jamaah, Hilman menyampaikan bahwa sebagian jamaah dari kloter JKS dan BTH ditempatkan dalam satu hotel untuk memudahkan koordinasi dan kenyamanan layanan.
“Kita baru saja menerima jamaah dari kloter JKS dan BTH yang akan tinggal dalam satu hotel. Penempatan ini dilakukan untuk memastikan kemudahan koordinasi dan kenyamanan pelayanan. Beberapa kloter lain juga akan menempati hotel yang sama,” ujarnya.
Hotel-hotel yang digunakan oleh jamaah umumnya terletak sangat dekat dengan Masjid Nabawi, yang memberikan kemudahan khususnya bagi jamaah lanjut usia dan berkebutuhan khusus.
“Hotel-hotel jamaah di Madinah rata-rata sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Ini menjadi nilai tambah, khususnya bagi jamaah lansia dan berkebutuhan khusus, karena mereka tidak perlu menempuh jarak jauh untuk beribadah,” tambah Hilman.
Untuk layanan konsumsi, Kemenag menyediakan makanan yang disesuaikan dengan cita rasa Nusantara dan berasal dari dapur katering bersertifikasi yang diawasi oleh tim pengendali mutu.
Persiapan Fase Kepulangan dan Pentingnya Kekompakan KBIH
Hilman juga mencatat adanya dinamika keterpisahan jamaah dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) akibat perbedaan waktu pelunasan dan pengajuan data.
“Ini jadi pelajaran ke depan bahwa kekompakan sejak awal, mulai dari pelunasan sampai pengajuan data, sangat penting agar jamaah bisa tetap bersama dalam satu paket layanan,” tegasnya.
Fase kepulangan jamaah haji dari Madinah dijadwalkan dimulai pada 26 Juni 2025 melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz.
Hilman mengingatkan seluruh petugas untuk menjaga stamina dan ritme kerja karena beban layanan akan meningkat pada fase ini.
“Mulai pekan depan, beban kerja akan meningkat. Kita masih menerima jamaah dari Makkah, sekaligus mempersiapkan kepulangan mereka ke Tanah Air. Ini pekerjaan yang kompleks dan padat, jadi saya minta petugas tetap menjaga energi dan fokus,” katanya.
Ia menutup dengan penekanan bahwa ketenangan jamaah adalah prioritas utama.
“Ketenangan jamaah adalah prioritas kita. Kita harus pastikan seluruh proses berjalan baik hingga mereka tiba kembali ke kampung halaman masing-masing dengan selamat,” pungkasnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey