
Pantau - Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi), Anggawira, menilai kinerja PT PLN (Persero) sepanjang tahun 2024 sebagai kontribusi strategis yang signifikan dalam menopang ketahanan fiskal dan pembangunan nasional.
Kinerja Keuangan PLN Dinilai Cerminkan Akuntabilitas BUMN
"Setoran ke negara lebih dari Rp65 triliun kepada negara sepanjang 2024 layak diapresiasi. Hal itu mencerminkan peran strategis PLN sebagai BUMN yang mampu menopang fiskal negara", ungkap Anggawira.
Jumlah setoran tersebut meningkat sekitar 18 persen dibandingkan tahun 2023. Anggawira menyebut capaian tersebut merupakan hasil transformasi bisnis yang dilakukan PLN sejak tahun 2020.
Sepanjang 2024, PLN mencatatkan pendapatan sebesar Rp545 triliun dan laba bersih hampir mencapai Rp18 triliun. Hipmi menilai angka ini menunjukkan kemampuan PLN dalam menghadapi berbagai tantangan sektor ketenagalistrikan.
"Menjalankan bisnis ketenagalistrikan saat ini tidak mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti fluktuasi harga energi primer, proses transisi energi, dan tuntutan elektrifikasi sektor industri", tambahnya.
Ia mengapresiasi kepemimpinan manajemen PLN yang dinilai berhasil mendorong efisiensi operasional, digitalisasi sistem kelistrikan, dan tata kelola keuangan yang kuat.
"Berbagai inovasi dan perbaikan tata kelola keuangan telah memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi perusahaan", katanya.
Rincian Setoran PLN dan Komitmen untuk Transparansi
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), PLN resmi menyetor Rp65,59 triliun ke negara melalui dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), atau meningkat sebesar 17,98 persen dari tahun sebelumnya.
Setoran tersebut terdiri dari dividen senilai Rp3,35 triliun, pajak sebesar Rp62,17 triliun, serta PNBP senilai Rp73,68 miliar.
Rincian pajak yang disetorkan meliputi pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), bea meterai, bea masuk, serta pajak dan retribusi daerah.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa kontribusi kepada negara bukan hanya soal angka, tetapi juga wujud dari tanggung jawab dan transparansi perusahaan negara.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil PLN mampu memberi hasil yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya negara sebagai pemegang saham utama", ujarnya.
"Ini bukan hanya soal angka, tapi juga tentang akuntabilitas dan kepercayaan", tutup Darmawan.
- Penulis :
- Balian Godfrey