Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamenkop Ferry Juliantono Ajak Hipmi Kawal Digitalisasi Koperasi Desa, Targetkan Plafon Hingga Rp5 Triliun

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Wamenkop Ferry Juliantono Ajak Hipmi Kawal Digitalisasi Koperasi Desa, Targetkan Plafon Hingga Rp5 Triliun
Foto: Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono saat menghadiri Indonesia Digital Economy Forum 2025 di Jakarta (sumber: ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Pantau - Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop) Ferry Juliantono mengajak Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk terlibat aktif dalam menyukseskan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, khususnya dalam aspek digitalisasi.

Ferry menekankan bahwa Hipmi yang memiliki pengalaman bisnis dapat mendampingi dan menjadi pengelola koperasi desa.

"Kooperasi desa ini, kita dorong didampingi oleh teman-teman ini (Hipmi) yang lebih punya pengalaman bisnis menjadi pengelola pengurus Koperasi Desa", ungkapnya.

Ia menyebut koperasi desa memiliki potensi ekonomi yang besar, bahkan dengan plafon pinjaman per koperasi yang bisa mencapai antara Rp3 triliun hingga Rp5 triliun.

Dengan besarnya potensi tersebut, Ferry menilai pengelolaan koperasi desa harus ditopang oleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Aktivitas Bisnis Harus Jalan Sebelum Digitalisasi

Ferry menegaskan pentingnya menjalankan aktivitas bisnis koperasi desa terlebih dahulu sebelum melangkah ke digitalisasi.

"Setelah ada aktivitasnya, digitalisasi. Jangan digitalisasinya duluan, tapi aktivitas ekonomi bisnisnya nggak ada, makanya banyak platform-platform yang gagal dan nggak bisa bertahan. Karena salah satunya, kita memang nggak ada kegiatan sektor riil-nya", ia menjelaskan.

Menurutnya, banyak platform digital gagal karena tidak memiliki fondasi aktivitas ekonomi yang kuat di tingkat akar rumput.

Selain itu, Ferry juga menyoroti pentingnya dukungan sistem data desa yang presisi untuk mengelola koperasi desa secara lebih baik.

Untuk mendorong koperasi desa sejajar dengan BUMN atau perusahaan swasta, Ferry menyatakan bahwa Indonesia memerlukan sistem data desa yang akurat.

Potensi Desa Sangat Besar, Hipmi Diminta Tak Ragu Terjun

Ferry mengajak seluruh pihak, terutama kalangan muda pengusaha, untuk terjun ke desa dan melihat peluang yang tersedia.

"Kalau bisa teman-teman Hipmi mau terjun ke desa. Jangan lihat desanya, tapi potensi desa ini yang tadi saya gambarkan besar sekali. Kita terbuka", ia mengungkapkan.

Ia berharap kolaborasi pemerintah dan pengusaha muda mampu mempercepat kemajuan koperasi desa sebagai penggerak ekonomi daerah.

Penulis :
Arian Mesa